tag:blogger.com,1999:blog-29970295001829314262024-03-05T06:07:02.366-08:00Asuhan KebidananIlmu asuhan kebidanan tentang kesehatan ibu, bayi dan balita serta nutrisi asupan makanan dan perawatan pasca dan sebelum melahirkanTiti Ariahttp://www.blogger.com/profile/16602850577991970248noreply@blogger.comBlogger114125tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-60946958430657767922018-03-27T22:22:00.000-07:002018-03-27T22:22:10.439-07:00Tanda persalinan 8 Tanda bahaya persalinan<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwt9lijyhjraf17PeFTtRQCaDCaLt3NSzkRA90bCeIJ3xjG63Q5ROmNe6I0p00vJ9k6-tq6PFqIW_-5zLyMY9yrbjpOgGTKgiFdTmsqlv4VET8JTJEh1_sC6DwngdiGTdWfYsg0LQB_mBc/s1600/tanda+persalinan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Tanda persalinan" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwt9lijyhjraf17PeFTtRQCaDCaLt3NSzkRA90bCeIJ3xjG63Q5ROmNe6I0p00vJ9k6-tq6PFqIW_-5zLyMY9yrbjpOgGTKgiFdTmsqlv4VET8JTJEh1_sC6DwngdiGTdWfYsg0LQB_mBc/s1600/tanda+persalinan.jpg" title="Tanda persalinan" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tanda persalinan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Setiap bumil atau ibu hamil selalu waspada akan kelahiran buah hati yang ditungu-tunggu tentunya itu juga adatanda-tanda persalinan dimana tanda-tanda persalinannya adalah sebagai berikut :<br />
<br />
1. Kekuatan his semakin sering dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek<br />
2. Dapat terjadi pengeluaran lendir dan pengeluaran darah<br />
3. Dapat disertai lendir ketuban<br />
4. Dalam pemeriksaan dapat menjumpai perubahan serviks yaitu pelunakan serviks dan terjadi pembukaan servik<br />
<br />
Sedangkan 8 tanda bahaya persalinan menurut medis yang harus kita waspadai adalah sebagai berikut<br />
1. Tekanan darah > 140/90 mmHg dan sedikitnya satu tanda lain/gejala pre eklamsia<br />
2. Suhu > 38 ºC<br />
3. Nadi > 100 /menit <br />
4. Denyut jantung janin < 120 atau > 160/menit <br />
5. Kontraksi < 2 dalam 10 menit berlangsung < 40 detik, lemah untuk di palpasi<br />
6. Serviks : partograf melewati garis waspada pada fase aktif<br />
7. Cairan amniotic: mekonium, darah, dan bau.<br />
8. Urine: volume tidak cukup dan kental Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-5963235186020369162018-03-27T22:04:00.000-07:002018-03-27T22:04:41.731-07:00Asuhan masa nifas normal<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTNpPsfGgq3oBYu4EFQFtWsLSowuewdGJyvsvXcaQGr-qHs4B7yg9fZgZk2lVqBl49iJxUV30qTnJy3ESWjHgjhnzXVOij8lcu5B0ASFTXp77As1xaODK-WSydx1LAH7d6PtjKGT0dp5-x/s1600/img001-a1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="masa nifas normal" border="0" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTNpPsfGgq3oBYu4EFQFtWsLSowuewdGJyvsvXcaQGr-qHs4B7yg9fZgZk2lVqBl49iJxUV30qTnJy3ESWjHgjhnzXVOij8lcu5B0ASFTXp77As1xaODK-WSydx1LAH7d6PtjKGT0dp5-x/s320/img001-a1.jpg" title="masa nifas normal" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">masa nifas normal</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<h3>
Asuhan masa nifas normal</h3>
<h4>
1. Asuhan kunjungan 6-8 jam setelah persalinan</h4>
a.Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri<br />
b.Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk bila perdarahan berlanjut<br />
c.Memberikan konseling pada ibu dan keluarganya tentang bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri<br />
d.Pemberian ASI awal<br />
e.Melakukan hubungan antara ibu dan BBL<br />
f.Menjaga bayi tetap sehat dan cara mencegah hipotermi<br />
g.Memberikan penyuluhan tentang :<br />
1. Kebersihan diri <br />
a)menganjurkan ibu untuk membersihkan diri pada seluruh tubuh<br />
b)menganjurkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air<br />
c)menyarankan ibu untuk mengganti pembalut setidaknya 2x sehari<br />
d)menyarankan ibu apabila mempunyai luka episiotomi atau laserasi, untuk menghindari menyentuh luka.<br />
2. Istirahat<br />
Memberitahukan ibu untuk beristirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan karena apabila ibu kurang istirahat akan mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi, memperlambat involusi uterus, menyebabkan depresi serta ketidakmampuan untuk merawat bayinya dan dirinya sendiri.<br />
3. Nutrisi<br />
Menjelaskan gizi pada ibu menyusui. Ibu menyusui memerlukan tambahan 500 kalori setiap hari, minum sedikitnya 3 liter setiap hari, anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui.<br />
4. Perawatan payudara<br />
Melakukan perawatan payudara agar tetap bersih dan kering, menggunakan BH yang menyokong payudara. Apabila putting payudara lecet oleskan colostrum atau ASI yang keluar pada sekitar putting setiap kali selesai menyusui.<br />
5. Hubungan perkawinan/rumah tangga<br />
Memberikan penjelasan tenang hubungan suami istri sudah dapat dilakukan dengan aman apabila begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan dua jarinya kedalam vagiana tanpa rasa nyeri.<br />
6. KB (Keluarga Berencana)<br />
Memberikan konseling tentang Keluarga Berencana idealnya pasangan harus menuggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali.<br />
<br />
<b>2) Asuhan kunjungan 6 hari setelah persalinan</b><br />
a.Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, dan tidak ada bau.<br />
b.Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.<br />
c.Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat.<br />
d.Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.<br />
e.Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, perawatan tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.<br />
<br />
<b>3) Asuhan kunjungan 2 minggu setelah persalinan</b><br />
Sama seperti diatas (kunjungan 6 hari setelah persalinan)<br />
<br />
<b>4) Asuhan kunjungan 6 minggu setelah persalinan</b><br />
a.Menanyakan pada ibu twentang penyulit-penyulit yang dialami ibu dan bayinya.<br />
b.Memberikan konseling KB secara dini</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-18666808093910450452018-03-27T22:02:00.000-07:002018-03-27T22:02:50.883-07:00Hambatan dalam pemberian ASI Eksklusif<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK81t5EX8_4JNUZBE4i6__8PgL0VSupJs-3fgAvZn2GsCB0Ot5-ihytVJBJqyDIBDTkA52xl3V_y1GveJq2Y_NWVhHy04Uaqjp-qWakkxA_Dtb-WcJnWnRmqlcaXsF_Pdu9u0UwT8NveKB/s1600/hambatan+pemberian+asi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="hambatan pemberian asi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK81t5EX8_4JNUZBE4i6__8PgL0VSupJs-3fgAvZn2GsCB0Ot5-ihytVJBJqyDIBDTkA52xl3V_y1GveJq2Y_NWVhHy04Uaqjp-qWakkxA_Dtb-WcJnWnRmqlcaXsF_Pdu9u0UwT8NveKB/s1600/hambatan+pemberian+asi.jpg" title="hambatan pemberian asi" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">hambatan pemberian asi</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h2 style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">Hambatan – hambatan dalam pemberian ASI Eksklusif</span></h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam praktiknya menyusui tidak semudah yang dibayangkan, namun juga tidak sesulit yang dikira. Menyusui tidak hanya membutuhkan gizi cukup dan kesehatan yang prima, tetapi juga membutuhkan kebulatan tekad dan keyakinan bahwa ibu akan sukses dalam upayanya memberikan makanan terbaik, yaitu ASI.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat ibu sudah mantap dengan keputusannya untuk memberikan ASI Eksklusif, ada saja hambatan yang harus dihadapi yang tidak jarang justru membuat ibu ragu, ketakutan, sedih, dan merasa tidak mampu memberikan ASI. Berikut ini dijelaskan beberapa hambatan yang sering dihadapi selama proses menyusui :</div>
<div style="text-align: justify;">
1) ASI keluar sedikit.</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Khawatir badan menjadi gemuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Takut payudara turun.</div>
<div style="text-align: justify;">
4) Bayi terserang diare saat diberi ASI.</div>
<div style="text-align: justify;">
5) Bayi diberi ASI terlihat kurang montok, sementara bayi yang diberi susu formula terlihat lebih montok.</div>
<div style="text-align: justify;">
6) Informasi yang kurang atau salah.</div>
<div style="text-align: justify;">
7) Pengaruh orang terdekat atau orang tua.</div>
<div style="text-align: justify;">
8) Ibu bekerja sehingga repot jika harus memberikan ASI (Riksani, 2012).</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-68317414508729306372018-03-27T22:00:00.000-07:002018-03-27T22:00:37.070-07:00Faktor yang mempengaruhi produksi ASI<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGLWSYjnyE6jfi-QeepmavAfhyphenhyphenC2-BgcLYBAu4sbFFGT8sNVRl7XF-GRLNLSc22Ku5pOE8BU4GRnOiCG_Gw2Tc_urvAt5s0l2LZb1pb3UXjOX3Qv8kqtm8YwpUud8Q0MXjosUfDYY-E-jj/s1600/faktor+yang+mempengaruhi+masalah+ASI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Faktor yang mempengaruhi produksi ASI" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGLWSYjnyE6jfi-QeepmavAfhyphenhyphenC2-BgcLYBAu4sbFFGT8sNVRl7XF-GRLNLSc22Ku5pOE8BU4GRnOiCG_Gw2Tc_urvAt5s0l2LZb1pb3UXjOX3Qv8kqtm8YwpUud8Q0MXjosUfDYY-E-jj/s1600/faktor+yang+mempengaruhi+masalah+ASI.jpg" title="Faktor yang mempengaruhi produksi ASI" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">Faktor yang mempengaruhi produksi ASI</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: blue;"><br /></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="color: blue;">Faktor – faktor yang mempengaruhi produksi ASI</span></h2>
1) Frekuensi pemberian susu.<br />
2) Berat bayi saat lahir.<br />
3) Usia kehamilan saat melahirkan.<br />
4) Usia ibu dan paritas.<br />
5) Stress dan penyakit akut.<br />
6) Mengonsumsi rokok.<br />
7) Mengonsumsi alcohol.<br />
8) Pil kontrasepsi.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-50998267354515838442018-03-27T00:19:00.000-07:002018-03-27T00:19:36.689-07:00Berikut beberapa faktor berhubungan dan mempengaruhi ASI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5BKnZErVeGuggzow11YffByiiruqlrI5w2kgUJjzcA9E-KutgxTfBnxLX1N2KMtkx7FwdmontV_nZi6dT2_FSWJmHMss7kmsAPvTgZh2qa3E89uLl5UvigQ7SIloEl-X501tPQj78N6hE/s1600/latch-on1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Faktor masalah ASI" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5BKnZErVeGuggzow11YffByiiruqlrI5w2kgUJjzcA9E-KutgxTfBnxLX1N2KMtkx7FwdmontV_nZi6dT2_FSWJmHMss7kmsAPvTgZh2qa3E89uLl5UvigQ7SIloEl-X501tPQj78N6hE/s1600/latch-on1.jpg" title="Faktor masalah ASI" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Faktor masalah ASI</td></tr>
</tbody></table>
<h3>
A. Faktor-Faktor cara meningkatkan dan yang dapat menghambat pengeluaran ASI</h3>
<br />
<b>1. Yang Meningkatkan Pengeluaran ASI</b><br />
(a) Bila melihat bayi<br />
(b) Memikirkan bayinya dengan penuh kasih sayang<br />
(c) Mendengar bayinya menangis<br />
(d) Ibu dalam keadaan tenang<br />
<br />
<b>2. Yang Dapat Menghambat Pengeluaran ASI</b><br />
(a) Ibu yang sedang bingung atau pikiranya kacau<br />
(b) Ibu yang khawatir atau takut ASI-nya tidak cukup<br />
(c) Ibu yang khawatir atau takut ASI-nya tidak cukup<br />
(d) Ibu kesakitan terutama pada saat menyusui<br />
(e) Ibu sedih, cemas, marah, atau kesal<br />
(f) Ibu malu menyusui (Roesli, 2000).<br />
<br />
<b><br /></b>
<h3>
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan ASI</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPqX6vw-vrsAiMG2N4nkupfmp0Oe5bNKVPePIXAcRRg5Hpk0eE0r7fZ2ZG-C97sHK1f74ULQcR1omLk7bvGcpCDlRcGGj8wa5-OyDMg0BvfrYZP97bGentJuW-KTgU2_M2PoTkdYpHzU2d/s1600/faktor+yang+mempengaruhi+masalah+ASI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Faktor masalah ASI" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPqX6vw-vrsAiMG2N4nkupfmp0Oe5bNKVPePIXAcRRg5Hpk0eE0r7fZ2ZG-C97sHK1f74ULQcR1omLk7bvGcpCDlRcGGj8wa5-OyDMg0BvfrYZP97bGentJuW-KTgU2_M2PoTkdYpHzU2d/s1600/faktor+yang+mempengaruhi+masalah+ASI.jpg" title="Faktor masalah ASI" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Faktor masalah ASI</td></tr>
</tbody></table>
<b><br /> 1. Perubahan Sosial Budaya</b><br />
(a) Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainya<br />
(b) Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberikan susu botol<br />
(c) Merasa ketinggalan jaman jika menyusi bayinya<br />
<br />
<b>2. Faktor pikologis</b><br />
(a) Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita<br />
(b) Tekanan batin<br />
<br />
<b>3. Faktor fisik ibu</b><br />
Ibu sakit, misalnya mastitis, panas dan sebagainya<br />
<br />
4. Faktor kurangnya informasi<br />
Hal ini kemungkinan disebabkan dari petugas kesehatan di masyarakat kurang mendapat penerangan tentang manfaat pemberian ASI<br />
<br />
<br />
<b>C. 6 faktor pendukung keberhasilan pemberian ASI</b><br />
<b><br /></b>1. Ibu harus yakin bahwa mampu menyusi bayinya<br />
2. Ibu cukup minum (8-12 gelas/hari)<br />
3. Ibu dalam keadaan pikiran tenang dan damai<br />
4. Perhatikan cara meletakkan bayi dan cara meletakan putting pada mulut bayi dengan benar.<br />
5. Makin sering payu darah dihisap bayi makin banyak produksi susu untuk bayi<br />
6. Pengertian dan dukungan keluarga, terutama dari suami sangat penting (Siregar, 2007) tentang pemberian ASI ekslusif dan faktor-faktor yang mempengaruhinya</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-61053342110838007042018-03-23T21:28:00.001-07:002018-03-24T03:25:16.548-07:00Masalah menyusui pada ibu masa nifas<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh48G7x_C9FtrE17NWHnkdgsnZ_lPyanEBUgibWEtKnyY4c5eb8ZrRoldPUrVZS1_WQ5Q7o7PdXH_dH1eGvcLS1PazCzSe_aikfzHlXmwNSNIye21ytHk7ZnVzuYG4w0oLGvx9QvgnClqR8/s1600/images+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Masalah menyusui" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh48G7x_C9FtrE17NWHnkdgsnZ_lPyanEBUgibWEtKnyY4c5eb8ZrRoldPUrVZS1_WQ5Q7o7PdXH_dH1eGvcLS1PazCzSe_aikfzHlXmwNSNIye21ytHk7ZnVzuYG4w0oLGvx9QvgnClqR8/s1600/images+(2).jpg" title="Masalah menyusui" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Masalah menyusui</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: large;"><b><br />
</b></span> <span style="font-size: large;"><b>Berbagai Masalah Pada Ibu Saat Menyusui</b></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<span style="font-size: large;"><b></b></span> <b>(1) Pada Ibu</b><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b></b></div>
<b><br />
</b> <u><b>(a) Puting datar atau terbenam</b></u><br />
<br />
Dengan menggunakan pompa puting, puting susu yang datar atau terbenam dapat dibantu agar menonjol dan dapat di kecap oleh mulut bayi. Upaya ini dapat di mulai sejak kehamilan 37 minggu dan biasanya hanya perlu dibantu hingga bayi berusia 5-7 hari.<br />
Dengan usaha yang tekun dan kerjasama yang baik antara ibu dan bayi. Ibu akan mampu mengatasi masalah ini. Jika payudara penuh oleh ASI, putting akan semakin datar sehingga bayi sulit mencekapnya. Untuk kondisi semacam ini, ASI dapat diperas terlebih dahulu sebelum bayi mulai menghisapnya.<br />
<br />
<u><b>(b) Puting Lecet</b></u><br />
<br />
Pada beberapa kejadian puting susu mengalami lecet, retak atau terbentuk celah-celah. Biasanya hal ini terjadi dalam 1 minggu pertama setelah melahirkan. Masalah ini dapat hilang dengan sendirinya jika ibu merawat payudara secara baik dan teratur dengan cara :<br />
<br />
1) Mengoles puting susu dengan ASI setiap kali hendak dan sesudah menyusui untuk mempercepat sembuhnya lecet dan menghilangkan rasa perih.<br />
2) Jangan menggunakan BH yang terlalu ketat<br />
3) Jangan membersihkan puting susu dan daerah-daerah aerolla dengan sabun, alkohol dan obat-obatan yang dapat merangsang kulit/puting susu.<br />
4) Posisi menyusui hendaknya variasi. Jika selalu menyusui dengan posisi yang sama dapat membuat trauma yang terus menerus ditempat yang sama sehingga memudahkan terjadinya luka lecet.<br />
5) Lepaskan isapan bayi setelah selesai menyusui dengan cara benar yaitu dengan menahan dagu bayi meletakkan jari kelingking ibu ke sudut mulut bayi dan menekanya samapai lepas dari payudara.<br />
<br />
<u><b>(c) Payudara Bengkak</b></u><br />
<br />
Biasa payudara yang bengkak diakibatkan karena adanya hambatan aliran darah dari vena biasa saluran kelenjar getah bening sehingga ASI terkumpul didalam payudara.<br />
<br />
Kejadian ini timbul karena produksi yang berlebihan, sementra kebutuhan bayi pada hari-hari pertama setelah lahir masih sedikit. Selain itu dapat terjadi karena bayi menyusui secara terjadwal, bayi tidak menyusi dengan kuat, posisi menyusui yang salah atau karena puting susu datar atau terbenam.<br />
<br />
<u><b>(d) Saluran Susu Tersumbat</b></u><br />
<br />
Keadaan ini dapat timbul akibat tekanan jari pada waktu menyusui, pemakaian penyokong payudara yang terlalu ketat atau adanya komplikasi payudara bengkak yang tidak segera diatasi. Jika ibu merasa nyeri, payudara dapat dikompres dengan air hangat sebelum menyusui untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak.<br />
<br />
<u><b>(e) Sindrom ASI Kurang</b></u><br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyDdFNavnn1VA9J4RJi8omr6ztilDflmS2jz4sNBxcBhYWRgQDgZqzY4OIe9Kb0XdwnWzyVZc8Usruye7dv14cj4Mck33hjlZKYC3Jz717Qe4LnPVZu4epi-2Y9of6HH4BE5At3ulo3yyt/s1600/Artikel+Kesehatan+Masalah+Menyusui+Masa+Antenatal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyDdFNavnn1VA9J4RJi8omr6ztilDflmS2jz4sNBxcBhYWRgQDgZqzY4OIe9Kb0XdwnWzyVZc8Usruye7dv14cj4Mck33hjlZKYC3Jz717Qe4LnPVZu4epi-2Y9of6HH4BE5At3ulo3yyt/s320/Artikel+Kesehatan+Masalah+Menyusui+Masa+Antenatal.jpg" width="319" /></a></div>
<br />
Ibu sering mengeluh bahwa ASI-nya kurang atau tidak mencukupi kebutuhan bayi. Umumnya keluhan ini timbul karena kurangnya informasi dan pengetahuan tentang apa yang terjadi.<br />
<br />
<u><b>(f) Ibu Sakit</b></u><br />
<br />
Pada umumnya ibu sakit masih tetap menyusui bayinya karena bayi telah dihadapkan pada penyakit ibu sebelum gejala timbul dan dirasakan oleh ibu. Disamping itu, anti bodi ibu yang diterima bayi melalui ASI akan melindungi bayi dari penyakit.seandainya ibu terpaksa dirawat terpisah dari bayinya. ASI harus tetap dikeluarkan setiap 3 jam sekali atau jika terasa penuh. Ini dilakukan untuk menjamin kelangsungan produksinya. Jika telah sembuh ibu dapat menyusi bayinya kembali.<br />
<br />
<u><b>(g) Ibu Sering Meninggalkan Bayi Sehingga Tidak Bisa Memberikan ASI ekslusif.</b></u><br />
<br />
Ibu yang sering meninggalkan bayinya tetap bias menyusi banyinya secara ekslusif. Misalnya pada ibu yang bekerja di kantor selama dikantor, di keluarkan ASI setiap 3 jam sekali untuk disimpan dilemari es dan dibawa pulang untuk kebutuhan dirumah selama jam kerja. Berikan ASI memakai sendok, bila menggunakan botol bayi akan bingung puting dengan perubahan antara puting susu dan dot botol.<br />
<br />
<br />
<b>(2) Masalah Pada Bayi Menyusui</b><br />
<br />
<u><b>(a) Bayi Bingung Puting</b></u><br />
<br />
Istilah bingung puting diartikan untuk bayi yang mengalami nipple confusion karena diberi susu formula dalam botol bergantian menyusu pada ibu.<br />
<br />
Tanda-tanda bayi bingung puting hisapan bayi pada puting seperti mengisap dot mengisapnya sebentar-sebentar, bayi bayi menolak menyusu pada ibu.<br />
Cara mencegah bingung puting biarkan bayi hanya menyusu pada ibu, cara menyusui yang benar hanya harus menyusui lebih sering.<br />
<br />
<u><b>(b) Bayi Enggan Menyusui</b></u><br />
<br />
Bayi perlu mendapat perhatian khusus jika enggan menyusu terutama jika bayi muntah, diare, mengantuk, kuning, dan kejang-kejang. Bayi enggan menyusu menyebabkan pilek, moniliasis, terlambat dimulainya menyusu, bayi binggung putting, bayi dengan preeloctal feeding, tehknik menyusu yang salah. ASI kurang lancar atau terlalu deras, bayi dengan freenulum linguae (tali lidah) pendek yang disebut chort tonguetie.<br />
<br />
<u><b>(c) Bayi Sering Menangis</b></u><br />
<br />
Bayi sering menagis mugkin karena lapar, takut, kesepian, bosan, popok basah/kotor atau sakit. setelah mengetahui penyebabkanya cara menanggulanginya yaitu dengan cara menyusui bayi dengan tehnik yang benar sampai tangis bayi dapat dihentikan. Kecuali jika bayi itu sakit, perlu mendapat penanganan tersendiri.<br />
<br />
<u><b>(d) Bayi Berat Lahir Rendah</b></u><br />
<br />
Kemampuan menghisap, menelan serta mencerna bayi tidak sama. Biasanya bayi membutuhkan gizi lebih banyak dan volume cairan relative lebih besar sehingga minuman perlu diberikan dalam jumlah sedikit yang frekwensinya lebih sering. Khususnya terhadap bayi premature yang dilahirkan sebelum 33 minggu yang reflek menghisap dan menelannya lemah dan tidak ada sama sekali.<br />
<br />
<u><b>(e) Bayi Kembar</b></u><br />
<br />
Ibu yang hamil atau baru melahirkan bayi kembar ia akan mampu memproduksi ASI bagi anak kembarnya. Produksi ASI akan lebih banyak karena perangsangan-perangsangan/isapan oleh bayi kembar lebih sering. Jika salah seorang bayi kembar terpaksa harus di tinggalkan dirumah sakit, ibu dapat menyusui yang satu dan memompa ASI untuk yang lain. Kedua bayi menentek pada kedua payudara secara bergantian supaya terangsang untuk kedua payudara sama.<br />
<br />
<u><b>(f) Bayi Sumbing</b></u><br />
<br />
Bayi sumbing langit-langit lembek (palatum nole) dapat menyusu tanpa kesulitan. Dengan memberikan posisi tegak atau berdiri agar ASI tidak masuk kedalam hidung bayi. Bila sumbing pada bibir saja bayi dapat menyusu sambil menutup sumbing tersebut dengan jari agar bayi dapat menghisap dengan sempurna. (Mellyana Huliyana,2003).</div>
Titi Ariahttp://www.blogger.com/profile/16602850577991970248noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-68743834754047940722018-03-22T09:44:00.000-07:002018-03-23T13:04:09.968-07:00Setelah keguguran kapan boleh hamil lagi<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxrxersfMctS2xSK7hFdxN3h_qE4pSEf8GThGxRChr0UWqgzUP1BEvWif7foYdt4F7SY2Y8JyX8etfgXhfGdSmrSEx7xULwMCaSmhaKZyKEAhgKJ3FOEAs7gkv4c2V828BGptwY4w_fRkS/s1600/Pasca+Keguguran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="hamil pasca keguguran" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxrxersfMctS2xSK7hFdxN3h_qE4pSEf8GThGxRChr0UWqgzUP1BEvWif7foYdt4F7SY2Y8JyX8etfgXhfGdSmrSEx7xULwMCaSmhaKZyKEAhgKJ3FOEAs7gkv4c2V828BGptwY4w_fRkS/s1600/Pasca+Keguguran.jpg" title="hamil pasca keguguran" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">hamil pasca keguguran</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h2>
Setelah Keguguran, Kapan Boleh Hamil Lagi?</h2>
<br />
Seperti sudah disinggung sebelumnya, keguguran terjadi ditandai perdarahan. Itu sebabnya seorang ibu hamil jika mengalami perdarahan sesedikit apa pun, harus segera menghubungi dokter. Sedikit atau banyak darah yang keluar, perdarahan ini harus segera ditangani.<br />
<br />
Biasanya dokter akan mencegah jangan sampai janin keluar. Antara lain dengan meminta calon ibu melakukan istirahat total (bed rest), disertai pemberian obat-obatan seperti dupaston atau gestanon. Selain itu akan dilakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui dengan pasti apakah janin masih ada atau sudah gugur.<br />
<br />
Bila tak ada janin tapi tanda-tanda kehamilan masih ada, hal ini dalam ilmu kedokteran disebut blighted ovum (BO). Bila keadaan sudah demikian, dokter akan mengambil tindakan kuretase, yaitu pengerokan pada rahim dengan tujuan mengosongkan rongga rahim.<br />
<br />
Bila disebabkan infeksi, dokter akan mengobati infeksinya lebih dahulu. Jika infeksi sudah dipastikan sembuh, ibu tersebut baru diperbolehkan hamil kembali. Jika keguguran akibat mulut rahim yang lemah, maka pada kehamilan berikutnya akan dilakukan tindakan operasi pengikatan mulut rahim.<br />
<br />
Untuk boleh hamil kembali setelah mengalami keguguran, umumnya dokter akan menganjurkan 3-6 bulan ke depan. Hal ini lebih disebabkan, bagi seorang ibu, untuk hamil kembali, ia memerlukan kesiapan fisik dan mental. Apalagi setelah kehilangan calon bayinya yang tentu saja akan meninggalkan kesedihan.<br />
<br />
Jadi, kehamilan memang memerlukan dua faktor, yaitu sehat secara fisik dan sehat pula psikisnya. Di sisi lain, diperlukan pula dukungan dari orang-orang terdekat seperti suami atau orangtuaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-80698119365418733942018-03-22T09:41:00.000-07:002018-03-27T00:09:14.840-07:005 tips agar ASI lancar saat puasa<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjENUZLD2ww0JP3vpsDeuvt6ClkajUwLLKm9PJqQ6PH57UE7dMYQBXm6x4RyrazG6OXK-C6sJkPtpEwL-I1xizZ1c7t5E99y2mvjjsphInOZw7Ny3quiYhExcEhMukfVRAta84Ql5P2jYHG/s1600/Tips+agar+asi+lancar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Tips agar asi lancar" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjENUZLD2ww0JP3vpsDeuvt6ClkajUwLLKm9PJqQ6PH57UE7dMYQBXm6x4RyrazG6OXK-C6sJkPtpEwL-I1xizZ1c7t5E99y2mvjjsphInOZw7Ny3quiYhExcEhMukfVRAta84Ql5P2jYHG/s320/Tips+agar+asi+lancar.jpg" title="Tips agar asi lancar" width="304" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tips agar asi lancar saat puasa</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<h2>
Tips ASI Lancar Saat Puasa</h2>
<br />
Ibu menyusui tetap bisa menjalankan ibadah puasa. Selama ini memang belum ada metode bagaimana mengukur kadar hormon prolaktin dan oksitosin, hanya memakai sinyal badan, apakah ibu merasa ASI-nya lebih banyak atau berkurang, dan memantau berat badan anaknya.<br />
<br />
Saat Anda berpuasa memang akan terjadi perubahan produksi ASI. Namun bukan perubahan kuantitas keseluruhan, melainkan perubahan dari segi waktunya. Volume ASI agak berkurang selama Anda berpuasa, dan baru melimpah lagi pada malam hari setelah Anda mendapat asupan makanan. <br />
<br />
Produksi hormon oksitosin membuat aktivitas menyusui meninggalkan dahaga, dan hal ini harus segera diimbangi dengan minum air yang banyak. Dengan begitu, produksi ASI berikutnya tetap lancar.<br />
<br />
Anda disarankan untuk tidak lupa memerah ASI di malam hari. Apalagi hormon prolaktin, salah satu hormon yang sangat berpengaruh terhadap produksi ASI, terbukti jumlahnya lebih tinggi pada malam hari. Hal ini menambah jumlah produksi ASI pada waktu tersebut. Ibu yang bekerja dan berpuasa disarankan untuk tetap melakukan kegiatan memerah ASI seperti biasa.<br />
<br />
Memerah ASI di siang hari tetap penting karena produksinya berpegang pada prinsip demand and supply. Artinya semakin banyak ASI dikeluarkan, semakin banyak ASI yang akan diproduksi. Sebaliknya, jika Anda biasa memerah lalu menghentikan kegiatan memerahnya selama bulan puasa, maka ASI yang diproduksi dapat berkurang. Penyebabnya bukan kegiatan berpuasa itu sendiri, tetapi berkurangnya kegiatan memerah atau menyusui. <br />
<br />
Agar produksi ASI tak terganggu dan fisik Anda tetap fit, manfaatkan waktu untuk beristirahat dan relaks. Wajar kok, kalau selama berpuasa Anda merasa lemas. Saat merasa lemas cobalah untuk beristirahat sejenak, entah itu dengan cara tidur atau sekadar merebahkan tubuh sambil relaks menenangkan pikiran.<br />
<br />
Supaya ASI tetap lancar saat berpuasa, berikut tip-tipnya:<br />
1. Santaplah makanan bergizi dalam porsi cukup saat waktu berbuka, sesudah Tarawih, dan sahur.<br />
2. Sebaiknya konsumsi banyak daging. Daging banyak mengandung kalori dan protein sangat tinggi, yang bisa disimpan tubuh dalam waktu cukup lama. Sehingga Anda tidak mudah lemas selama puasa.<br />
3. Mulai berbuka hingga waktu sahur habis, usahakan minum air putih sebanyak-banyaknya, ditambah dengan segelas susu hangat.<br />
4. Sebelum tidur, untuk menambah produksi ASI makanlah makanan ringan dan minuman yang hangat.<br />
5. Niatkan berpuasa semata-mata demi ibadah. Dengan begitu Anda dapat menjalankan puasa secara sehat dan senantiasa bugar, juga si kecil akan mendapatkan ASI yang baik tidak hanya berpengaruh bagi fisiknya, tapi juga bagi psikis dan rohaninya.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-62587899287602818192018-03-22T09:32:00.000-07:002018-03-22T09:35:12.510-07:00Nifas dan Pengertiannya<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVEUjNIlHiSNC0OHyNEeaHLhOke90dr8NaPguouJeVTyUW_GLkMgV3d-ekpKCcp-DjACQieexRdtjJCUQdiJR2N9Z2vlCMJ_W5313VRqgN9PmR5vXbBoHFotVIlRtZCeOwCDSq-2mZn6Da/s1600/konsep-dasar-masa-nifas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Masa Nifas" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVEUjNIlHiSNC0OHyNEeaHLhOke90dr8NaPguouJeVTyUW_GLkMgV3d-ekpKCcp-DjACQieexRdtjJCUQdiJR2N9Z2vlCMJ_W5313VRqgN9PmR5vXbBoHFotVIlRtZCeOwCDSq-2mZn6Da/s1600/konsep-dasar-masa-nifas.jpg" title="Masa Nifas" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Masa Nifas</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h4>
Berikut ini Pengertian Nifas :</h4>
Puerperium atau masa nifas biasa di mulai stlh kelahiran plasenta hingga berakhir ketika alat kandungan kembali normal seperti keadaan sebelum hamil. Perkiraan masa normal nifas berlangsung sekitar 6 minggu. "Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal, thn 2009, hal 122"<br />
<br />
Selain itu definisi masa nifas yaitu masa setelah persalinan dan kelahiran bayi, hingga kembalinya selaput yang di perlukan untuk memulihkan organ kandungan seperti sebelum hamil, dengan perkiraan waktu kurang lebih 6minggu atau 40hari.<br />
<h4>
<br />
Mengenal tujuan asuhan masa nifas</h4>
1) Untuk menjaga kesehatan ibu serta bayi, baik secara fisik maupun psikologis<br />
2) Melakukan skrining yang komprehensif yaitu mendeteksi masalah, mengobati dan merujuk jika terjadi komplikasi pada ibu ataupun bayi<br />
3) Edukasi yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang bagaimana cara perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana (KB), menyusui (ASI), pemberian imunisasi pada bayi dan perawatan bayi sehat.<br />
4) Memberikan pelayanan Keluarga Berencana (KB)<br />
<br />
<h4>
Kebersihan perorangan atau Personal Hygiene pada ibu setelah melahirkan</h4>
Kebersihan diri pada ibu dapat memberikan rasa nyaman, serta membantu mengurangi sumber infeksi, sangat dianjurkan untuk mandi secara teratur minimal 2 kali dalam sehari.<br />
Sedangkan perawatan parineum yang baik bisa menggunakan Antiseptik yaitu dari arah depan ke belakang.<br />
<br />
Mengganti alas tidur dan baju yang digunakan ibu dengan yg lebih segar dan wangi, dengan menjaga kebersihan diri secara keseluruhan dapat menghindari infeksiUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-454968516001460532016-05-30T22:22:00.000-07:002018-03-23T12:36:30.211-07:00Efek Samping Jangka Panjang Melahirkan Secara Caesar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSf3cA6iZpUuAPXi1V7oBtQmpalB3V3z-5p5JIGnk3xyX3pyOFz1rqUuYNiQM85zjzUBtNlMR-hIcIGrMtasSHIno9yPpFrMIGTXuxesdW04MrX7tF5Sptoo2O9SgbqPAm1BZT8kRrPAvP/s1600/Persalinan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Persalinan" border="0" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSf3cA6iZpUuAPXi1V7oBtQmpalB3V3z-5p5JIGnk3xyX3pyOFz1rqUuYNiQM85zjzUBtNlMR-hIcIGrMtasSHIno9yPpFrMIGTXuxesdW04MrX7tF5Sptoo2O9SgbqPAm1BZT8kRrPAvP/s320/Persalinan.jpg" title="Persalinan" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Persalinan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Melahirkan secara caesar biasa di tujukan bagi wanita hamil yang mengalami komplikasi kendala dalam persalinan normal atau tidak memungkinkan.<br />
<br />
Namun yang menjadi trend persalinan dengan cara ini lebih banyak diminati karena wanita tak ingin merasakan sakitnya persalinan yang mengerikan, untuk memilih hari lahir spesial buat anak misal hari lahirnya pas pergantian tahun dsb. Meski tak sakit, tapi operasi caesar ternyata juga punya efek samping jangka panjang.<br />
<br />
Permintaan persalinan caesar di seluruh dunia semakin meningkat. Selain karena makin banyak wanita hamil yang mengalami komplikasi selama masa kehamilan, persalinan ini untuk juga banyak diminta tanpa alasan medis yang jelas. Sebagian besar karena si ibu takut melahirkan secara normal.<br />
<br />
Padahal bila tanpa komplikasi, melahirkan secara normal jauh lebih baik ketimbang caesar. Terlebih lagi, operasi caesar meninggalkan efek samping jangka panjang.<br />
<br />
Berikut beberapa efek samping jangka panjang dari persalinan caesar, seperti dilansir Boldsky <br />
<br />
<b>1. Ada bekas bekas luka operasi atau keloid</b><br />
<br />
Persalinan secara caesar akan meninggalkan bekas luka sepanjang hidup. Tapi masalahnya bukan hanya kosmetik, tapi Anda juga memiliki jaringan parut yang terbentuk di tempat perut dipotong.<br />
<br />
Jaringan parut inilah yang dapat menyebabkan masalah nantinya. Bagaimana jika Anda perlu melakukan operasi penting lainnya di kemudian hari?<br />
<br />
<b>2. Memerlukan waktu istirahat lebih lama</b><br />
<br />
Bagi wanita yang melahirkan secara caesar biasa memerlukan waktu istirahat lebih lama masa istirahat total/bed rest yaitu selama 3 bulan.<br />
Berbeda dengan persalinan normal yang hanya memerlukan waktu istirahat normal 1-2minggu bahkan bisa lebih cepat hal ini tergantung kondisi tiap Individu tetapi ini bukan waktu istirahat untuk kembali bekerja.<br />
Hal ini akan mengakibatkan masalah bagi wanita karir jika melahirkan secara caesar karena wanita karir hanya mendapatkan cuti bersalin selama 3 bulan<br />
<br />
<b>3. Kurang istirahat dapat menyebabkan Hernia</b><br />
<br />
Hernia adalah suatu kondisi dimana organ tubuh yang melewati dinding otot yang lemah sehingga tidak pada posisi yang seharusnya, hernia ini sering terjadi setelah persalinan caesar apabila kurang istirahat.<br />
<br />
Hernia sendiri banyak diakibatkan karena kurangnya waktu istirahat setelah melahirkan, hal ini memungkinkan berakhir dengan hernia.<br />
<br />
<b>4. Kecil kemungkinan persalinan normal jika sudah caesar</b><br />
<br />
Jika persalinan anak pertama dilakukan dengan persalinan caesar, walaupun ada tetapi kecil kemungkinan bisa melahirkan secara normal pada persalinan selanjutnya <br />
<br />
Dan jika kehamilan kedua juga dilakukan dengan caesar, maka dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk tidak memiliki anak lagi. Pemotongan perut dan membukanya 2 kali bisa menyebabkan banyak trauma.<br />
<br />
<b>5. Sakit punggung</b><br />
<br />
Setelah persalinan caesar, wanita paling sering mengeluh sakit punggung. Kondisi ini terjadi karena anestesi epidural dan juga efek jahitan. Setiap kali Anda tertawa atau batuk, jahitan di perut akan menegang dan dapat menyebabkan sakit punggung</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-42404613419038106972016-05-28T11:55:00.000-07:002016-05-28T11:55:19.010-07:00Tahapan persalinan dan komplikasi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA4vjFv3MQ6a5bLbWyJgX9tR5bkAo0-wnvL001o7CSQqm2alGPYa9Q-j3SHK5onlIkkm9ubJQZ234Cxt3h4CweWKkdJX8-A4kLK60_4lTTKRJRydA2x48bBzIgVDmLcAKoL0heD0q-nCng/s1600/Tahapan+Persalinan.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="tahapan persalinan" border="0" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA4vjFv3MQ6a5bLbWyJgX9tR5bkAo0-wnvL001o7CSQqm2alGPYa9Q-j3SHK5onlIkkm9ubJQZ234Cxt3h4CweWKkdJX8-A4kLK60_4lTTKRJRydA2x48bBzIgVDmLcAKoL0heD0q-nCng/s320/Tahapan+Persalinan.png" title="tahapan persalinan" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b style="font-size: medium; text-align: left;">tahapan persalinan</b></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<b>Pembagian tahapan persalinan</b><br />
Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu :<br />
1)Kala I<br />
Dimulai dari saat persalinan sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini dibagi dalam 2 fase yaitu : <br />
1)Fase laten berlangsung selama 7-8 jam.Pembukaan terjadi sangat lamban serviks membuka sampai 3 cm. <br />
2)Fase aktif berlangsung selama 6 jam, serviks membuka dari 3 cm sampai 10 cm,di bagi dalam subfase:<br />
a)Periode akselerasi yang berlangsung 2 jam, pembukaannya menjadi 4 cm.<br />
b)Periode dilatasi maksimal selama 2 jam, pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.<br />
c)Periode dekselerasi berlangsung lambat dalam dalam waktu 2 jam, pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap. <br />
<br />
2)Kala II<br />
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir proses ini berlangsung dalam 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi<br />
<br />
3)Kala III<br />
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta. Yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.<br />
Tanda-tanda pelepasan plasenta :<br />
1)Perubahan bentuk dan Tinggi Fundus<br />
2)Tali pusat memanjang<br />
3)Adanya semburan darah secara tiba-tiba <br />
<br />
4)Kala IV<br />
Dimulai dari keluarnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.<br />
<br />
<b>Komplikasi dalam persalinan</b><br />
Komplikasi dalam persalinan meliputi persalinan lama, prolapsus tali pusat, dan rupture uteri.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-80094084996421731062016-05-28T11:34:00.000-07:002016-05-28T11:34:59.425-07:00MITOS-MITOS MENYUSUI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg59itoFSl5NjQ5_WLq7xd5ZKWKB0nNoIQSXKgXkozee0hfC9MjoTffh8nfxqEwVD_-L12LkBJNZCLcxqHg_fYUtqfMlEyYty3Z1lzmvlk6VmmVZVg9qtj_CEt5yWA0Q_gnGif0OoxZ7Z0f/s1600/mitos+menyusui.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="mitos menyusui" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg59itoFSl5NjQ5_WLq7xd5ZKWKB0nNoIQSXKgXkozee0hfC9MjoTffh8nfxqEwVD_-L12LkBJNZCLcxqHg_fYUtqfMlEyYty3Z1lzmvlk6VmmVZVg9qtj_CEt5yWA0Q_gnGif0OoxZ7Z0f/s1600/mitos+menyusui.jpg" title="mitos menyusui" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">mitos menyusui</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: large;"><b>Mitos-Mitos Tentang Menyusui</b></span><br />
<br />
<b>(1) Menyusui Merubah Bentuk Payudara</b><br />
<b><br />
</b> Ini tidak benar, mitos yang mengatakan bahwa menyusui dapat mempengaruhi atau merubah bentuk payu darah secara permanen. Yang merubah bentuk payudara adalah kehamilan. Kehamilan yang menyebabkan dikeluarkanya hormon-hormon dan menyebabkan terbentuknya air susu yang mengisi payudara.<br />
Payudara yang sudah terisi air susu tentu berbeda bentuknya dengan payu darah yang sebelum terisi air susu. Jadi yang menyebabkan perubahan bentuk payudara adalah kehamilan bukan menyususi. Besarnya perubahan bentuk payudara sangat tergantung dari turunan (hereditas), usia dan oleh penambahan berat badan pada waktu kehamilan.<br />
<br />
<b>(2) Menyusui Dapat Menyebabkan Kesukaran Penurunan Berat Badan</b><br />
<b><br />
</b> Tidak benar, menyusui dapat membantu ibu menurunkan berat badan lebih cepat daripada yang tidak memberikan ASI secara ekslusif. Sebab dengan menyusui timbunan lemak yang terjadi pada waktu hamil akan dipergunakan dalam proses menyusui.<br />
Sedangkan wanita yang tidak menyusui akan sukar menghilangkan timbunan lemak yang khusus dipersiapkan oleh tubuh untuk menyusui.<br />
<br />
<b>(3) ASI Yang Pertama Kali Keluar Harus Dibuang Karena Kotor</b><br />
<b><br />
</b> ASI yang keluar padahari pertama sampai hari ke 5 dinamakan kolostrum atau susu jolong . Cairan jernih kekuningan itu mengandung zat putih telur atau protein dalam kadar yang tinggi.<br />
Zat anti infeksi atau zat daya tahan tubuh (immunoglobulin) dalam kadar yang lebih tinggi dari pada susu mature, disamping itu juga mengandung laktosa atau hidrat arang dan lemak dalam kadar yang rendah sehingga mudah dicerna.<br />
Selain sebagai nutrisi, kolostrum melindungi bayi terhadap penyakit-penyakit infeksi. Kolostrum sangat bermanfaat bagi bayi premature dan bayi sakit.<br />
Apabila kolostrum dibuang, bayi kurang atau tidak mendapatkan zat-zat pelindung terhadap penyakit infeksi.<br />
<br />
<b>(4) ASI Belum Keluar Pada Hari-Hari Pertama Sehingga Tidak Perlu Disusukan Pada Bayi.</b><br />
<b><br />
</b> Pada hari pertama sebenarnya bayi tidak memerlukan cairan atau makanan, sehingga tidak atau belum diperlukan pemberian susu formula ataupun cairan lain, sebelum ASI, keluar “ cukup” (cairan prelactal feeding).<br />
Bayi pada usia 30 menit harus disusukan pada ibunya, bukan untuk memberikan nutrisi, tetapi untuk belajar menyusui atau membiasakan menghisap puting susu dan juga guna mempersiapkan ibu untuk memulai memproduksi ASI.<br />
Gerakan reflek untuk menghisap pada bayi baru lahir akan mencapai puncaknya pada waktu berusia 20-30 menit, sehingga apabila terlambat menyususi reflek ini akan berkurang dan tidak akan kuat lagi sampai beberapa jam kemudian.<br />
Pemberian prelactal feeding sebetulnya tidak diperlukan karena hanya akan merugikan ibu, yaitu ASI ibu akan lebih lambat terbentuk karena bayi tidak cukup kuat menghisap, dan merugikan bayi sebab bayi akan kurang mendapat kolostrum.<br />
Bila bayi kurang atau tidak mendapat kolostrum akan sering menderita mencret atau penyakit lain, terutama bila susu formula atau cairan frelactal/lainya tercemar.<br />
Selain itu bila cairan prelaktal diberikan pada dot, kemungkinan bayi akan mengalami kesukaran minum pasa putting susu atau bingung puting.<br />
<br />
<b>(5) Ibu Bekerja Tidak Dapat Memberikan ASI Ekslusif 6 Bulan</b><br />
<b><br />
</b> Tidak benar. Ibu bekerja dapat memberikan ASI ekslusif selam 6 bulan dengan cara memerah ASI minimum 4 x 15 menit. Memerah ASI sebaiknya hanya menggunakan jari tangan, tidak menggunakan pompa yang membentuk terompet. ASI perah tahan 6-8 jam diudara luar, 24 jam dalam termos es berisi es batu, 48 jam dalam lemari es dan 3 bulan dalam freezer.<br />
<br />
<b>(6) Payudara Kecil Tidak Menghasilkan Cukup ASI</b><br />
<b><br />
</b> Tidak benar, besar kecilnya payudara tidak menentukan banyak atau sedikitnya produksi ASI. Karena payudara yang besar sehingga banyak mengandung jaringan lemak. Di banding dengan payu darah kecil. ASI dibentuk oleh jaringan kelenjar pembentuk air susu (alveoli) dan bukan jaringan lemak. Jadi besarkecilnya payu darah tidak menentukan banyak sedikitnya produksi ASI.<br />
<br />
<b>(7) ASI Ibu Kurang Gizi, Kualitasnya Kurang Baik</b><br />
<b><br />
</b> Bayi dan ASI sebenarnya bersipat parasit bagi ibu. Sampai dengan batas keadaan tertentu kualitas dan kuantitas ASI akan tetap dipertahankan, walaupun harus dengan mengorbankan gizi ibu. Kualitas ASIbaru berkurang apabila ibu menderita kekurangan gizi tingkat ke 3, bahkan sering kali kualitas ASI masih tetap dipertahankan sampai tingkat kekurangan gizi ibu lebih dari derajat ini.<br />
<br />
<b>(8) ASI Tidak Cukup</b><br />
<b><br />
</b> Bayi tidak cukup dapat ASI karena rakus/minumnya banyak. Dari sebuah penelitian didapatkan data bahwa 98 ribu dari 100 ribu ibu-ibu yang mengatakan produksi ASInya kurang, sebenarnya mempunyai cukup ASI, tetapi kurang mendapat informasi tentang manajemen laktasi yang benar, posisi menyusui yang tepat, serta terpengaruh mitos-mitos tentang meyusui, yang umumnya dapat menghambat produksi ASI.<br />
Bila bayi kurang minum, sebenarnya bukan ibunya yang tidak dapat memproduksi ASI tetapi bias disebabkan berbagai hal misalnya karena posisi menyusui yang tidak benar. Bathara Semar, 2006), mitos-mitos tentang menyusui.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-74384219382376631642016-05-28T11:23:00.000-07:002016-05-28T11:23:19.967-07:00Gizi yang Dibutuhkan Balita<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-qxOKo_up9pfNr79DQqCF3tDj7qgzTg4onvDTP9EGYXNBLSBEQxH5LmBm5rs7am8Q9XrTMRTZmUgJ229XDGy1meVkcRDPgEf787-_ZigdH9y68X0kEXtqa1tJXN4IVl6NZP-FOXAiF6-u/s1600/Gizi-Balita.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Gizi yang di butuhkan balita" border="0" height="289" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-qxOKo_up9pfNr79DQqCF3tDj7qgzTg4onvDTP9EGYXNBLSBEQxH5LmBm5rs7am8Q9XrTMRTZmUgJ229XDGy1meVkcRDPgEf787-_ZigdH9y68X0kEXtqa1tJXN4IVl6NZP-FOXAiF6-u/s320/Gizi-Balita.jpg" title="Gizi yang di butuhkan balita" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gizi yang di butuhkan balita</td></tr>
</tbody></table>
<b>Pemberian Syarat Zat Gizi dan Zat Makanan Pada Balita</b><br />
Pemberian makanan untuk balita tidak boleh asal kenyang.Akan tetapi harus diperhatikan kandungan gizinya agar sang buah hati tumbuh besar dan pintar.<br />
Dan zat gizi apa sajakah yang dibutuhkan balita, berikut adalah zat gizi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan balita.<br />
<br />
<br />
<b>1. Protein</b><br />
<br />
Protein dalam tubuh merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun. Kecukupan protein yang dianjurkan untuk anak balita adalah 1,8-2 gram per kg berat badan atau setara dengan 8-10% totalenergi. Untuk memperoleh mutu protein yang baik, seperlima dari kebutuhan protein disuplai dari makanan hewani.<br />
<br />
<br />
<b>2. Lemak</b><br />
<br />
Lemak dibutuhkan sebagai sumber lemak esensial serta sebagai zat pelarut vitamin A,D,E, dan K.Pemberian lemak dianjurkan tidak lebih dari 8% dan pemberian lemak esensial yaitu PUFA (asam lemak tidak jenuh ganda) diutamakan ± 10%. Asam lemak esensial dibutuhkan untuk pertumbuhan, memelihara kesehatan kulit, Serta mencegah terjadinya penyakit degeneratif sedini mungkin.<br />
3. Karbohidrat<br />
Karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi. Pemberian karbohidrat yang dianjurkan adalah sebesar 60-65% total energi.<br />
<br />
<br />
<b>4. Vitamin A</b><br />
<br />
Defisiensi vitamin A merupakan masalah kesehatan yang nyata pada balita.Diperkirakan 3 juta balita diseluruh dunia setiap tahunnya menunjukan defisiensi vitamin A sehingga menempatkan mereka pada resiko kebutaan. Vitamin A beruntung untuk penglihatan, respon kekebalan, pertumbuhan dan perkembangan mental. Kecukupan vitamin A yang dianjurkan adalah 400-450 µg RE perhari.<br />
<br />
<br />
<b>5. Vitamin B1</b><br />
<br />
Vitamin B1 mempunyai peranan dalam metabolisme karbohidrat.Kekurangan vitamin B1 akan menimbulkan gejala kehilang nafsu makan dan mengganggu pertumbuhan. Kecukupan vitamin B1 yang dianjurkan adalah 0,5-0,8mg per hari.<br />
<br />
<br />
<b>6. Vitamin B12</b><br />
<br />
Defisiensi vitamin B12 akan menimbulkan keadaan anemia dan hal ini dapat mengganggu regenerasi sel dan pertumbuhan jaringan. Kecukupan vitamin B12 yang dianjurkan untuk baliata adalah 0,9 -1,2µg per hari.<br />
<br />
<br />
<b>7. Asam folat</b><br />
<br />
Defisiensi asam folat dapat mengakibatkan anemia dan gangguan pertumbuhan. Kecukupan asam folat yang dianjurkan adalah 150-200µg per hari.<br />
<br />
<br />
<b>8. Kalsium</b><br />
<br />
Kalsium balita sedang berada pada masa pertumbuhan sehingga kekurangan kalsium dapat menyebabkan berkurangnya kepadatan dan kekerasan tulang yang sedang di bentuk.Kecukupan kalsium yang dianjurkan adalah 500mg per hari .<br />
<br />
<br />
<b>9. Fluor</b><br />
<br />
Flour dibutuhkan tubuh untuk membuat tulang dan gigi menjadi kuat. Fungsi utamanya adalah mencegah terjadinya karies gigi. Kecukupan fluor yang dianjurkan pada balita adalah 0,6-0,8mg per hari.<br />
<br />
<br />
<b>10. Besi ( fe )</b><br />
<br />
Besi saat ini, sekitar 3-5% anak-anak mengalami deisiensi zat besi.Defisiensi besi dapat menghambat dan menurunkan perkembangan kognitif, juga menurunkan daya tahan tubuh.<br />
<br />
<br />
<b>11. Seng</b><br />
<br />
Mempunyai peran dalam sebagai komponen dalam banyak enzim dan juga sebagai sintesis protein. Oleh karena itu, defisiensi seng pada anak-anak dapat menghambat pertumbuhan, pematangan seks, fungsi kognitif, dan imunitas tubuh.Kandungan serat yang dianjurkan pada makanan balita adalah ± 7gram.<br />
<br />
<br />
<b>12. Cairan</b><br />
<br />
Untuk menoptimalkan pencernaan maka jumlah cairan harus mencukupi,yaitu 100-125 cc per kg berat badan. Batasannya adalah usia 2-3 tahunmembutuhkan 115-125 cairan per kg BB dan anak usia 4-5 tahun membutuhkancairan 100-110 cairan per kg BB. Contohnya, anak usia 4 tahun dengan BB 16 kgakan membutuhkan cairan 1.600-1.760 cc atau 1,6-1,8 liter per hari atau 6-7 gelas perhari. Cairan dapat dipenuhi dari minuman, air putih, kuah sayur dan buah- buahan.<br />
<br />
<br />
<b>13. Garam ( Natrium )</b><br />
<br />
Setelah berusia 1 tahun, ginjal seorang anak mulai mature (matang) sehingga penggunaan garam dalam jumlah moderat bisa ditoleransi. Namun, penggunaan garam yang berlebihan atau bahan makanan yang mengandung garam tinggi (misalnya dalam makan instant, bumbu instans) tidak dianjurkankarena berhubungan dengan tekanan darah pada kehidupan selanjutnya.<br />
<br />
<br />
<b>14. Gula</b><br />
<br />
Kerusakan gizi merupakan masalah utama pada balita. Oleh karena itu, penambahan gula yang berlebihan pada makanan tidak dianjurkan. Gulase baiknya hanya diberikan untuk memberi rasa pada makanan.<br />
Status Gizi merupakan ekspresi satu aspek atau lebih dari nutriture seorang individu dalam suatu variabel (Hadi, 2002).<br />
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa, dkk, 2001).<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Menurut Gibson (1990) menyatakan status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh, dan utilisasinya.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-56311764582784045312016-05-28T11:20:00.000-07:002016-05-28T11:20:19.520-07:00INISIASI MENYUSUI DINI<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5bd_bHUkHiwwhbxnsq-tI7FnPe18VFTQv9d-L29H-evfyZI0KJ7i-ebqmbMvyYir3PSwn8qZeB5KNAFsKRM7xax6nZT9ZOISi_riEXE-cKFwIt_NrbUI_r64LYEWlzkUyH7ct8sBqhq8T/s1600/inisiasi+menyusui+dini.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="inisiasi menyusui dini" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5bd_bHUkHiwwhbxnsq-tI7FnPe18VFTQv9d-L29H-evfyZI0KJ7i-ebqmbMvyYir3PSwn8qZeB5KNAFsKRM7xax6nZT9ZOISi_riEXE-cKFwIt_NrbUI_r64LYEWlzkUyH7ct8sBqhq8T/s1600/inisiasi+menyusui+dini.jpg" title="inisiasi menyusui dini" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">inisiasi menyusui dini</span></td></tr>
</tbody></table>
<b>(1) Pengertian</b><br />
<br />
Inisiasi menyusui secara dini adalah memberikan ASI kepada bayi yang baru lahir, bayi tersebut tidak boleh dibersihkan dahulu ataupun dipisahkan dari sang ibu<br />
<br />
<b>(2) Proses Inisiasi Menyusui Dini</b><br />
<br />
Idealnya proses menyusui dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri untuk menyusu pada ibunya di 20-50 menit setelah bayi lahir. Penundaan permulaan menyususi lebih dari satu jam menyebabkan kesukaran menyusui<br />
<br />
Riset menunjukan bahwa bayi baru lahir yang diletakkan diperut ibu sesaat setelah ia lahir akan mampu mencari payu darah ibu dan menyusu dengan baik dalam kurun waktu kurang dari 50 menit memisahkan bayi dari ibunya sebelum hal itu dilakukan akan membuat bayi akan kehilangan kesempatan besar.<br />
<br />
Bayi akan mengantuk dan kehilangan minatnya menyusu pada ibunya. Akibatnya proses inisiasi menyusui mengalami hambatan. Oleh karena itu pastikan bayi untuk mendapatkan kesempatan untuk proses inisiasi menyusu paling tidak satu jam pertama ia lahir<br />
<br />
<b>(3) Manfaat Menyusui Dini</b><br />
<br />
<br />
1). Menerima nutrisi lengkap<br />
<br />
2). Membantu reflek berfikir bayi<br />
<br />
3). Menunjang proses lancarnya ASI dikemudian hari<br />
<br />
4). Memperlancar pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan<br />
<br />
5). Simulasi dini tumbuh kembang bayi<br />
<br />
6).Terhindar dari kesulitan dalam menyusui/meneteki<br />
<br />
7). Menjalin ikatan antara ibu dan anak<br />
<br />
8). Membantu bayi dalam menyesuaikan dengan suhu lingkungan<br />
<br />
9). Menstabilkan suhu<br />
<br />
10). Melindungi usus<br />
<br />
11). Memulai proses pembentukan anti body terhadap berbagai macam penyakit (kekebalan tubuh)saat lahir.<br />
<br />
12). Memberi perlindungan pada bayi terhadap berbagai macam virus dan bakteri bersipat pathogen sebelum kekebalan aktif pada tubuh bayi terbentuk melalui vaksinasi.<br />
<br />
13). Melindungi bagian dalam usus bayi dan menjaganya dari subtansi-subtansi yang dapat menyebabkan alergi<br />
<br />
14). Isapan pertama bayi pada putting susu ibu merangsang pengeluaran colostrum yang mengandung zat kekebalan terhadap infeksi serta kaya akan zat gizi penting<br />
<br />
15). Sebagai laksative (Obat pencuci perut) yang efektip membuang meconum di usus dan memecahkan bilirubin<br />
<br />
16). Menstimulasi hormone prolactin dalam memperoduksi ASI<br />
<br />
17). Meningkat intelektual dan motorik<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="color: blue;"><b>(b) Bagi Ibu</b></span><br />
<br />
1). Mengurangi pendarahan<br />
<br />
Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan akan terjadi peningkatan oksitiosin yang berguna juga untuk kontraksi atau penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan lebih cepat berhenti.<br />
<br />
2). Mengurangi terjadinya anemia, karena menyusui mengurangi pendarahan<br />
<br />
3). Memberi kepuasan pada ibu<br />
<br />
4) Menjalin ikatan antara ibu dan bayi<br />
<br />
5) Membatu proses pengecilan rahim<br />
<br />
(4) Akibat Dari Penundaan Pemberian ASI Secara Dini<br />
<br />
(a) Bayi akan mengantuk dan kehilangan minatnya untuk menyusu pada ibunya<br />
<br />
(b) ASI tidak lancar atau belum keluar<br />
<br />
(c) Ibu lelah atau capekUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-86957785392730705682016-05-28T11:06:00.000-07:002016-05-28T11:06:38.845-07:00BAYI BARU LAHIR NORMAL<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijPveOf5Q2M7dlgC0gJ2yl5NmvKqyh-PmLfYXBzhpyg2JNJW2Ze8KyNWLuv1XtpzhDGlS1Fk32uydDSDZ69oaBytNi4wk4H5I3mo9Ohyu0LVc3eepLmTf-5Q9yaaG7nlVT5QmwbiCnRS0U/s1600/bayi+lahir+normal+asuhankebidanand3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="bayi lahir normal" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijPveOf5Q2M7dlgC0gJ2yl5NmvKqyh-PmLfYXBzhpyg2JNJW2Ze8KyNWLuv1XtpzhDGlS1Fk32uydDSDZ69oaBytNi4wk4H5I3mo9Ohyu0LVc3eepLmTf-5Q9yaaG7nlVT5QmwbiCnRS0U/s320/bayi+lahir+normal+asuhankebidanand3.jpg" title="bayi lahir normal" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">bayi lahir normal</td></tr>
</tbody></table>
<b>BAYI BARU LAHIR NORMAL</b><br />
<b>1. Pengertian</b><br />
Bayi Baru Lahir Normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir adalah 2500-4000 gram. (asuhan neonatal bayi dan anak balita)<br />
Bayi baru lahir dengan berat badan 2500 gram sampai dengan 4000 gram dengan masa kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu. Bayi baru lahir dengan usia 0 – 7 hari disebut neonatal dini, sedangkan 0 – 28 hari disebut neonatal lanjut. (asuhan neonatal bayi dan anak balita).<br />
<br />
<b>2. Tujuan asuhan bayi baru lahir</b><br />
a. Membersihkan jalan nafas<br />
b. Memotong dan merawat tali pusat<br />
c. Mempertahankan suhu tubuh bayi<br />
d. Identifikasi<br />
e. Pencegahan infeksi<br />
<br />
<b>3. Identifikasi bayi</b><br />
Alat pengenal untuk memindahkan identifikasi bayi perlu dipasangkan segera pasca persalinan. Beberapa hal yang dilakukan antara lain :<br />
1. Alat yang digunakan hendaknya kebal air dengan tepi yang halus dan tidak mudah melukai, tidak mudah sobek, tidak mudah lepas.<br />
2. Pada alat identifikasi harus tercantum : nama (bayi dan ibunya), tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit.<br />
3. Disetiap tempat tidur harus diberi tanda tangan dengan menggunakan nama, tanggal lahir, nomor identifikasi.<br />
4. Sidik telapak kaki bayi dan jari ibu harus dicetak di catatan yang tidak mudah hilang.<br />
<br />
<br />
<b>4. Tanda bahaya pada bayi baru lahir</b><br />
1) Pernafasan : sulit atau > 60 x/menit<br />
2) Kehangatan : terlalu panas > 38 °C atau terlalu dingin > 36 °C<br />
3) Warna : kuning (pada 24 jam pertama), biru atau pucat, memar.<br />
4) Pemberian makan : hisapan lemah, mengantuk berlebihan, rewel,dan banyak muntah.<br />
5) Tali pusat : merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah<br />
6) Tinja atau kemih : tinja BAB dalam 3 hari, tidak berkemih dalam jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir darah pada tinja.<br />
7) Infeksi : suhu meningkat merah, bengkak, keluar cairan,bau busuk pernafasan sulit.<br />
8) Aktivitas : mengigil, menangis yang tidak biasa, lunglai, kejang, tidak bisa tenang. <br />
<br />
<b>5. Pemantauan bayi baru lahir</b><br />
Pemantauan bayi pada jam prtama setelah lahir yang dinilai meliputi kemampuan menghisap kuat atau lemah, bayi tampak aktif atau lunglai, bayi kemerahan atau biru, yang menjadi penilaian terhadap ada tidaknya masalah kesehatan yang memerlukan tindak lanjut.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-88053773522644870002016-05-28T11:00:00.000-07:002016-05-28T11:00:22.469-07:00PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxz0k2Vi9g1l4RhUIucp8rLmdmLUXL_fB3BwPvu0r4Lf2oop6-3YkipBoaaaPJkEJt8-M1Oqh9-pWOsK2ZDSbPNwCe1ewVh8_rSxSLVqg2Mj6HhLMV45o30_VDyZfnp0CzZ5qKhIMDmrlv/s1600/Asi+Eksklusif.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Pengertian asi eksklusif" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxz0k2Vi9g1l4RhUIucp8rLmdmLUXL_fB3BwPvu0r4Lf2oop6-3YkipBoaaaPJkEJt8-M1Oqh9-pWOsK2ZDSbPNwCe1ewVh8_rSxSLVqg2Mj6HhLMV45o30_VDyZfnp0CzZ5qKhIMDmrlv/s1600/Asi+Eksklusif.jpg" title="Pengertian asi eksklusif" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ASI eksklusif</td></tr>
</tbody></table>
<b>ASI</b> adalah makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah, dan mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi.<br />
<b></b><br />
<br />
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. Dulu, rekomendasi WHO ASI Eksklusif hanya diberikan hingga usia bayi 4 bulan.<br />
Namun, kini WHO merekomendasikan ASI diberikan secara Eksklusif hingga usia bayi 6 bulan.Waktu yang direkomendasikan WHO untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan bukan tanpa alasan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Dalam kajian WHO, melakukan penelitian menunjukan bahwa ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi. Sejalan dengan WHO, menteri kesehatan melalui kepmenkes RI No. 450/MENKES/IV/2004 pun akhirnya menetapkan perpanjanganpemberian ASI secara Eksklusif dari 4 bulan menjadi 6 bulan.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-44467054496258487162016-05-28T10:57:00.000-07:002016-05-28T10:57:04.484-07:00STADIUM ASI<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxz0k2Vi9g1l4RhUIucp8rLmdmLUXL_fB3BwPvu0r4Lf2oop6-3YkipBoaaaPJkEJt8-M1Oqh9-pWOsK2ZDSbPNwCe1ewVh8_rSxSLVqg2Mj6HhLMV45o30_VDyZfnp0CzZ5qKhIMDmrlv/s1600/Asi+Eksklusif.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="stadium asi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxz0k2Vi9g1l4RhUIucp8rLmdmLUXL_fB3BwPvu0r4Lf2oop6-3YkipBoaaaPJkEJt8-M1Oqh9-pWOsK2ZDSbPNwCe1ewVh8_rSxSLVqg2Mj6HhLMV45o30_VDyZfnp0CzZ5qKhIMDmrlv/s1600/Asi+Eksklusif.jpg" title="stadium asi" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">stadium asi</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<b style="font-size: x-large;">ASI Menurut Stadium Laktasi</b></div>
<span style="font-size: large;"><b><br />
</b></span> <b>a) Colostrum</b><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOcHzNSpUa7eTXI460x4mv1idgBYVollheKV4Yqi9eMIJProzKpjSg25LayvgDMZb8HjDfIOwN2QPxNoV9DQV_pqX2OCVEXf4rIJxhrFuRrIRiLpYYNkneTmLw_QUVyiL_XC4_ytBkDCrG/s1600/Kolostrum+Asuhankebidanand3.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Kolostrum" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOcHzNSpUa7eTXI460x4mv1idgBYVollheKV4Yqi9eMIJProzKpjSg25LayvgDMZb8HjDfIOwN2QPxNoV9DQV_pqX2OCVEXf4rIJxhrFuRrIRiLpYYNkneTmLw_QUVyiL_XC4_ytBkDCrG/s1600/Kolostrum+Asuhankebidanand3.png" title="Kolostrum" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Urutan Kolostrum</td></tr>
</tbody></table>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>(1). Pengertian</b></li>
</ul>
Colostrum adalah cairan yang pertama kali sisekresi oleh kelenjar payudara, mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dari kelenjar payudara sebelum dan sesudah masa puerpurium.<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZIz3spsDapz4PmLGFJkuhEXaGK1lcA5GZRFXiGuQfjPgX5FYe5AzbN3D-v0xToX9vEe4SW1C8Xz8glcoxitmUkx7lG4-8WLQBKN7_l-fgokCgO-EAMGzdy_hBn4ieHHHVBWBC3xpmo64-/s1600/kolostrrum.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZIz3spsDapz4PmLGFJkuhEXaGK1lcA5GZRFXiGuQfjPgX5FYe5AzbN3D-v0xToX9vEe4SW1C8Xz8glcoxitmUkx7lG4-8WLQBKN7_l-fgokCgO-EAMGzdy_hBn4ieHHHVBWBC3xpmo64-/s1600/kolostrrum.jpg" /></a></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>(2). Manfaat</b></li>
</ul>
<br />
Merupakan suatu laanif yang ideal untuk membrsihkan meconium dari usus bayi baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan yang akan datang.<br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li><b>(3). Komposisi</b></li>
</ul>
(a) Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI matur, tetapi berlainan dnegan ASI matur. Pada colostrums protrin yang utama adalah globulin (gamma globulin)<br />
<br />
(b) Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan dengan ASI yang matur, dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan.<br />
<br />
(c) Kadar karbohidrat dan lemak rendah jika dinadingkan dengan ASI matur<br />
<br />
(d) Mineral terutama natrium, kalium dan klorida lebih tinggi jika dibandingkan dengan ASI matur<br />
<br />
(e) Total energi lebih rendah jika dibandingkan dengan susu matur, hanya 58 kal/100ml kolostrum<br />
<br />
(f) Vitamin yang larut dalam lemak lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu matur, sedangkan vitamin yang larut dalam air dapat lebih tinggi atau lebih rendah<br />
<br />
(g) Lipidnya lebih banyak mengandung kolesterol dan lesitin dibandingan dengan ASI matur<br />
<br />
(h) Terdapat tripsin inhibitor, sehingga hidrolisis protein didalam usus bayi menjadi kurang sempurna. Hal ini akan lebih banyak menambah antibodi pada bayi.<br />
<br />
(i) Volume berkisar 150-300 ml/24 jam<br />
<br />
<div align="center">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif_I5VbDNJln2U6pnoQ3nFctymMxk4GAC-KIonSaVYTFnAMAo-pk73vr66mYZuhisT6KVHJAY9Rz6OxT6UQwhUsnnibhmmzTJykjUbdVGTk_0Lw4f_urcJIlF6EUXC49GNsz5k73s7jbJp/s1600/images+(3).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif_I5VbDNJln2U6pnoQ3nFctymMxk4GAC-KIonSaVYTFnAMAo-pk73vr66mYZuhisT6KVHJAY9Rz6OxT6UQwhUsnnibhmmzTJykjUbdVGTk_0Lw4f_urcJIlF6EUXC49GNsz5k73s7jbJp/s1600/images+(3).jpg" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<b><u>b) Air Susu Masa Peralihan</u></b></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Pengertian</b></li>
</ul>
<br />
Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur. Disekresi dari hari ke 4 sampai hari ke 10 dari masa laktasi (Soejiningsih, 2001).<br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Komposisi</b></li>
</ul>
<br />
(a) Kadar protein makin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi<br />
(b) Volume juga meningkat<br />
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Air Susu Matur</b></li>
</ul>
<br />
<b>(1) Pengertian</b><br />
Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya, komposisi relatif konstan, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa minggu keiga sampai kelima komposisinya baru konstan. Merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan, berupa cairan berwarna putih kekuningkuningan, karena mengandung kaseinat, riboblaum dan karoten.<br />
<br />
Tidak menggumpal bila dipaskan, volume 300-850 ml/24 jam. Terdapat antimikro bacterial factor yaitu : antibody terhadap bakteri dan virus cell (phageocrye, granu locyle, macropage, lymphocyle tipe t), enzi, (lysozime, lactoperoxidese), protein, (laktoferin, B12 , dinding protein). Factor resisten terhadap stophylacocus, complecement (C3 dan C4). Siregar Arifin, (2004) pemberian asi ekslusif dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWPUxLXSWaQM8jeej9XqxpbVSM-aLaosmRz__BpTXeHXVW6jkNPjv9H2Slt2NKt3G2scXV9VvbHviMIDt-eQ-8TQB813Lq7AdhjC82rGWp4ivy0bVJIdOHvgNxMQzJkCdeKEfomw6Qhu1H/s1600/tumblr_ma6f6pCPeh1qcj1jt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWPUxLXSWaQM8jeej9XqxpbVSM-aLaosmRz__BpTXeHXVW6jkNPjv9H2Slt2NKt3G2scXV9VvbHviMIDt-eQ-8TQB813Lq7AdhjC82rGWp4ivy0bVJIdOHvgNxMQzJkCdeKEfomw6Qhu1H/s1600/tumblr_ma6f6pCPeh1qcj1jt.jpg" /></a></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-70433818406458922062016-05-28T10:40:00.000-07:002016-05-28T10:40:50.432-07:00MANFAAT PEMBERIAN ASI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZSgIm7UU3eO8Ni-fOiDQrl5jGBmMcikALNiYhN9TdIzBSWU8ml41CaWrv7vUDjHq4lLXw6eX0TPQHXL8boIHvPPjNxnLV_MN_MW99rTouT_7HkorMP4P60fCNeVvWS5mHNvhCe37b1QXG/s1600/dot-ikat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Unicef Menyarankan asi" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZSgIm7UU3eO8Ni-fOiDQrl5jGBmMcikALNiYhN9TdIzBSWU8ml41CaWrv7vUDjHq4lLXw6eX0TPQHXL8boIHvPPjNxnLV_MN_MW99rTouT_7HkorMP4P60fCNeVvWS5mHNvhCe37b1QXG/s320/dot-ikat.jpg" title="Unicef Menyarankan asi" width="235" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Stop Pemberian Susu Formula</td></tr>
</tbody></table>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFrVmyfdxTlS7CN8yxdPIP9H7wwdJrFMGzq-xs5IPqnGfyE-R_0vzsanZAmrFRy85zbHc2NgF1DQM3Z0TpdiOHuFNXh7caHJlBRLijEeVbnUCwoqhd4yKmAL4D8xHlWkXqo5Je82oaUEsr/s1600/Artikel+Kesehatan+Masalah+Menyusui+Masa+Antenatal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFrVmyfdxTlS7CN8yxdPIP9H7wwdJrFMGzq-xs5IPqnGfyE-R_0vzsanZAmrFRy85zbHc2NgF1DQM3Z0TpdiOHuFNXh7caHJlBRLijEeVbnUCwoqhd4yKmAL4D8xHlWkXqo5Je82oaUEsr/s320/Artikel+Kesehatan+Masalah+Menyusui+Masa+Antenatal.jpg" width="319" /></a><br />
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li><b>Bagi Bayi</b></li>
</ol>
<br />
<b>a) ASI Sebagai Nutrisi</b><br />
<b><br /></b>
Air susu seorang ibu juga secara khusus disesuaikan untuk bayinya sendiri, misalnya ASI dari seorang ibu yang melahirkan bayi prematur komposisinya akan berbeda dengan ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan pertumbuhan kebutuhan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya.<br />
<br />
<b>b) ASI Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi</b><br />
<div align="center">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSsqfxjgeZMNQm8WTF2jhIxZECXSLlpKaL83ka4YEBxIPEQlnhUExUOZ8ebIhdTjOMpptZ_iSBVr4Zm0uNt7kCv5WF0Xhndy74ljkODPKiQ5aJCdHjPYETwXay9Bdq5_2Z6b9ndYmnY6Mu/s1600/images+(3).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSsqfxjgeZMNQm8WTF2jhIxZECXSLlpKaL83ka4YEBxIPEQlnhUExUOZ8ebIhdTjOMpptZ_iSBVr4Zm0uNt7kCv5WF0Xhndy74ljkODPKiQ5aJCdHjPYETwXay9Bdq5_2Z6b9ndYmnY6Mu/s1600/images+(3).jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4aV7W3KK5G0B3nKtPRbdSW6EBJRs1PaqiDH8J0jAcqO0NHbfMBGgJEr0A0PaY0TDPSOM6akuLBcUCVGDjdsra_Jp23f7GI8EWbVGwdrXDTIFTSvsjZe0OH68BerXX64MC9tEsOPuN-JcC/s1600/kolostrrum.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4aV7W3KK5G0B3nKtPRbdSW6EBJRs1PaqiDH8J0jAcqO0NHbfMBGgJEr0A0PaY0TDPSOM6akuLBcUCVGDjdsra_Jp23f7GI8EWbVGwdrXDTIFTSvsjZe0OH68BerXX64MC9tEsOPuN-JcC/s1600/kolostrrum.jpg" /></a></div>
Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat imunoglobulin (zat kekebalan tubuh) dari ibunya melalui ari-ari. Namun kadar zat ini akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Badan bayi sendiri baru membuat zat kekebalan cukup banyak sehingga mencaai kadar propektif pada waktu berusia 9 sampai 12 bulan.<br />
Pada saat kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk oleh badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi kesenjangan zat kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan hilang apabila bayi diberi ASI, karena ASI mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, virus, parasit, dan jamur.<br />
<br />
<b>c) ASI Ekslusif Meningkatkan Kecerdasan</b><br />
<b><br /></b>
Dengan memberikan ASI secara eklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya perkembangan potensi kecerdasan anak secara optimal. Hal ini karena selain sebagai nutren yang ideal dengan komposisi yang tepat. Serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi. ASI juga mengandung nutrien-nutrien khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal.<br />
<br />
<b>d) ASI Ekslusif Meningkatkan Jalinan Kasih Sayang</b><br />
<b><br /></b>
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih saying ibunya. Ia juga akan merasa aman tenteram, terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang sudah ia kenal sejak dalam kandungan. Perasaan terlindungi dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik.<br />
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li><b>Bagi Ibu</b></li>
</ol>
<br />
<b>a) Mengurangi Pendarahan Setelah Melahirkan</b><br />
<b><br /></b>
Apabila bayi segera di susui setelah dilahirkan, maka kemungkinan terjadi pendarahan post partum berkurang. Karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oxitosin yang berguna untuk kontriksi/penutupan pembuluh darah sehingga pendarahan akan cepat berhenti.<br />
<br />
<b>b) Mengurangi Terjadinya Anemia</b><br />
<b><br /></b>
Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau anemia karena kekurangan zat besi menyusui mengurangi pendarahan.<br />
<br />
<b>c) Menjarangkan Kehamilan</b><br />
<b><br /></b>
Menyusui meupakan cara kontrasepsi yang aman murah dan cukup berhasil.<br />
<br />
<b>d) Mengecilkan Rahim</b><br />
<b><br /></b>
Kadar oxitosin ibu menyusi yang meningkat sangat membantu rahim kembali keukuran sebelum hamil<br />
<br />
<b>e) Lebih Cepat Langsing Kembali</b><br />
<b><br /></b>
Oleh karena menyusui memerlukan energi maka tubuh mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan akan kembali seperti sebelum hamil.<br />
<br />
<b>f) Lebih Ekonomis / Murah</b><br />
<b><br /></b>
Dengan memberikan ASI berarti menghemat untuk pengeluaran susu formula perlengkapan menyususi dan persiapan pembuatan minum susu formula.<br />
<br />
<b>g) Tidak Merepotkan Dan Hemat Waktu</b><br />
<b><br /></b>
ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau memasak air, juga tanpa harus mencuci botol, dan tanpa menunggu agar susu tidak terlalu panas. Pemberian susu botol akan lebih merepotkan terutama pada malam hari.<br />
<br />
<b>h) Portabel dan Praktis</b><br />
<b><br /></b>
Mudah dibawa kemena-mana sehingga saat bepergian tidak usah membawa berbagai alat untuk minum susu formula dan tidak perlu membawa alat untuk menghangatkan susu. ASI dapat diberikan dimana saja dan kapan saja dalam keadaan siap dimakan/minum, serta dalam suhu yang selalu tepat.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-79553063112010652642016-05-28T10:36:00.000-07:002016-05-28T10:36:15.778-07:00Percaya 8 Mitos Ibu Hamil Ini?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; color: #be9413; font-family: "lucida grande" , "lucida sans" , "lucida sans unicode" , "avantgarde md bt" , "arial"; font-size: 26px;">Percaya 8 Mitos Ibu Hamil Ini?</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOYqBDlNoey3B7-jYWivdO81huT_3IVpihCdkuYxkUo51LTDMDqcXSE08GqDzP54KcyuosbC9lMUSklaXxXG_8lpDPYyFq3mXpyyx4AjYsWofRSOyu7kUtZVb0PAOcSxc6u-5hc03lPmgZ/s1600/1810-ibu_hamil_7+(2).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOYqBDlNoey3B7-jYWivdO81huT_3IVpihCdkuYxkUo51LTDMDqcXSE08GqDzP54KcyuosbC9lMUSklaXxXG_8lpDPYyFq3mXpyyx4AjYsWofRSOyu7kUtZVb0PAOcSxc6u-5hc03lPmgZ/s1600/1810-ibu_hamil_7+(2).jpg" /></a></div>
Meski terdengar lucu, bahkan tak masuk akal, tapi ada ibu hamil yang memercayai sejumlah mitos terkait aktivitas ibu hamil ini. Seandainya ibu meragu dengan suatu mitos saat hamil, tak ada salahnya menanyakan langsung kepada dokter untuk memastikan sejauh mana kebenarannya. Berikut beberapa mitos yang kerap beredar di masyarakat. Dokter Didi Kusmarjadi, SpOG, dari RSUD Tanjung Uban, Provinsi Kepulauan Riau, menjelaskan fakta dari mitos tersebut. <br />
<br />
<b>1. Bumil suka dandan, bayi yang lahir pasti perempuan</b><br />
Kala hamil, calon ibu jadi suka dandan atau sebaliknya, sebenarnya lebih karena faktor keinginan semata. Ya, ada yang ingin tampil cantik, ada juga yang malas bersolek.Yang jelas, jenis kelamin sebenarnya ditentukan oleh kromoson sang ayah. Bila kromosom X dari sperma ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur ibu, maka bayi dipastikan perempuan. Namun, jika kromosom Y dari sperma ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur, maka bayinya laki-laki.<br />
<br />
<b>2. Bumil tak boleh pakai cat kuku dan mengecat rambut</b><br />
Sebenarnya nail polish tidak bisa menembus kuku, maka tak ada alasan medis untuk melarangnya. Jika hal ini membuat bumil lebih merasa cantik, silahkan saja dilakukan. Mengenai cat rambut, sebagiannya betul. Sama halnya dengan makanan, bumil sebaiknya menghindari kontak dengan bahan kimia, termasuk pewarna rambut. Namun, jika berbahan alami, tak apa.<br />
<br />
<b>3. Tak aman bila bumil mandi atau berendam bahkan berenang</b><br />
Tidak ada alasan medis bagi bumil untuk tak boleh menikmati mandi. Kecuali ketika ketuban sudah pecah, segera periksa ke dokter. Fakta lain, berenang merupakan olahraga aerobik yang bagus. Baik buat mempertahankan kekuatan otot tubuh secara umum.<br />
<br />
<b>4. Bumil makan pakai piring besar janin bisa besar. Bila pakai sendok besar, bibir bayi nantinya tak mungil</b><br />
Sebenarnya tak ada kaitannya antara makan menggunakan piring besar dengan "risiko" janin jadi besar. Mungkin yang dikhawatirkan adalah ketika bumil makan dengan piring yang lebih besar sehingga tanpa sadar porsi makannya lebih banyak. Alhasil, asupan makanan jadi berlebihan. Bila itu yang terjadi, janin mungkin jadi terlalu besar. Yang dianjurkan justru ibu mengonsumsi makanan dengan porsi sedikit tapi sering dan tanpa melupakan menu makanan bergizi seimbang.<br />
<br />
Mengenai sendok besar akan memengaruhi bibir bayi, sebenarnya itu tak ada kaitannya juga. Bentuk bibir dan organ-organ lainnya tentu diturunkan secara genetik mengikuti ayah, ibu atau kombinasi antara keduanya.<br />
<br />
<b>5. Bumil angkat jemuran, janin bisa terlilit tali pusat</b><br />
Yang benar, mengangkat barang-barang berat tentu saja tak dianjurkan bagi bumil. Dikhawatirkan jika ia terlalu lelah akan memengaruhi janin dalam perutnya. Secara teori dikatakan, jika janin aktif bergerak, tali pusat akan panjang dan memberi kemungkinan untuk terlilit.<br />
<br />
<b>6. Berhubungan seks bisa menyakiti janin atau membuat kepala janin kotor karena terkena sperma</b><br />
Hubungan seks saat hamil tidak akan menyakiti atau membahayakan janin. Perlu diketahui, terdapat tujuh lapisan perut, rahim, ketuban dan air ketuban, sehingga janin sangat terlindungi dari guncangan. Demikian juga sperma tidak dapat masuk ke dalam dan mengenai janin karena adanya selaput ketuban. Bakteri saja yang lebih kecil tidak bisa menembusnya, apalagi sperma yang notabene ukurannya jauh lebih besar dari bakteri.<br />
<br />
<b>7. Menutup lubang, seperti lubang semut, dapat menyulitkan proses bersalin</b><br />
Tentu tak ada kaitannya. Secara medis, lancarkan proses melahirkan bergantung pada tiga P, yaitupower, passage, passanger. Ukuran bayi (passanger) yang tak terlalu besar sehingga bisa melalui jalan lahir (passage), tapi perlu didukung kontraksi (power) agar jalan lahir bisa dibuka.<br />
<br />
<b>8. Tabu bila bumil menyiapkan perlengkapan bayi jauh hari atau sebelum melahirkan</b><br />
Menyiapkan perlengkapan untuk si kecil sebenarnya perlu dilakukan sebelum lahir, supaya bumil tidak kerepotan. Boleh dengan cara mencicil. Di luar menyiapkan perlengkapan bayi, bumil dan suami juga perlu mempersiapkan dana persalinan.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-57563653292694716742014-11-21T17:57:00.003-08:002016-05-28T00:52:16.024-07:00LATAR BELAKANG ASI EKSKLUSIF<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiGOO3tVyKoHMjgX5tP1Y5uqxu6tmit-LwIHkTuO1UM6Lky3XXGVAAl5W-lCTHY3KwBe9i7U10P9H9VMQAYVFNFf7GCH2ObUVMSEiB0WndetDWKkzsaCG8oXOh4rHvNZ-rOFDkElQpe81R/s1600/bayi-cerdas2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiGOO3tVyKoHMjgX5tP1Y5uqxu6tmit-LwIHkTuO1UM6Lky3XXGVAAl5W-lCTHY3KwBe9i7U10P9H9VMQAYVFNFf7GCH2ObUVMSEiB0WndetDWKkzsaCG8oXOh4rHvNZ-rOFDkElQpe81R/s1600/bayi-cerdas2.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">bayi cerdas</td></tr>
</tbody></table>
<b></b></div>
<b>Menyusui </b>merupakan sebuah proses terindah dan sangat besar manfaatnya, peneliti medis telah membuktikan bahwa ASI memiliki berbagai keunggulan yang tidak tergantikan dengan susu manapun. Bahkan, agama menekankan pentingnya memberi ASI pada buah hati bahkan Allah SWT dalam surat cintanya telah berfirman : “ para ibu hendaklah menyusukan anak –anaknya selama 2 tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (QS Al-Baqarah [2] : 223).<br />
<div align="center">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSeRlFPaRZ7bAEZ2b2CFTlu5TbJlKEIq_75nheplTNRw17jsC95tq_McB5rfItMrwTu_1E9oHUYlQC625WtLF6wRsOYA7m4RA442JxfV0n8sKgHyBTHqDPxx-s3WFdZ_qBL62TBxj9LIqw/s1600/asiisthebest18.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="dot susu bayi" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSeRlFPaRZ7bAEZ2b2CFTlu5TbJlKEIq_75nheplTNRw17jsC95tq_McB5rfItMrwTu_1E9oHUYlQC625WtLF6wRsOYA7m4RA442JxfV0n8sKgHyBTHqDPxx-s3WFdZ_qBL62TBxj9LIqw/s320/asiisthebest18.jpg" title="dot susu bayi" width="252" /></a></div>
<br />
<b>Menurut WHO</b>, setiap tahun terdapat 1 – 1,5 juta bayi di dunia meninggal karena tidak diberi ASI secara Eksklusif kepada sang buah hati. Sayangnya, masih banyak ibu yang kurang memahami manfaat pentingnya pemberian ASI utuk sang buah hati, ASI eksklusif sangat penting sekali bagi bayi usia 0-6 bulan karena semua kandungan gizi ada pada ASI yang sangat berguna.<br />
Kurangnya pengetahuan ibu menyebabkan pada akhirnya ibu memberikan susu formula yang berbahaya bagi kesehatan bayi.<br />
<br />
Secara nasional cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 0–6 bulan di Indonesia berfluktuasi dalam tiga tahun terakhir, menurun dari 62,2% tahun 2007 menjadi 56,2% pada tahun 2008 dan sedikit meningkat pada tahun 2009 menjadi 61,3%.<br />
Demikian juga cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi sampai 6 bulan menurun dari 28,6% tahun 2007 menjadi 24,3% pada tahun 2008 dan meningkat menjadi 34,3% pada tahun 2009 (Susenas,2007 – 2009).<br />
<br />
Berdasarkan hasil survey sosial ekonomi nasioanal (Susenas) Tahun 2009 di Indonesia sebesar 61,3 % persentase meningkat di Tahun 2010 berdasarkan data terakhir cakupan pemberian ASI Eksklusif (0-6 bulan) di Indonesia sebesar 61,5 % sementara itu cakupan pemberian ASI Eksklusif (0-6 bulan) menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2010 untuk Provinsi DKI Jakarta sebesar 62,1 % (Susenas, 2010).<br />
Cakupan pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2011 untuk provinsi DKI Jakarta sebesar 38,6 % cakupan pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan untuk wilayah Jakarta Timur sebesar 53,9 % (Dinas Kesehatan Provinsi, 2011).<br />
<br />
Dalam Rencana Aksi Kegiatan Pembinaan Gizi Masyarakat 2010-2014 telah ditetapkan target indikator: (a) 100% balita gizi buruk mendapat perawatan; (b) 85% balita ditimbang berat badannya; (c) 80% bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif; (d) 90% rumah tangga mengonsumsi garam beriodium; (e) 85% balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A; (f) 95% ibu hamil mendapat 90 tablet Fe; (g) 100% Kabupaten dan kota melaksanakan surveilans; dan (h) 100% Penyediaan buffer stock MP-ASI untuk daerah bencana (Dinas Kesehatan, 2012).<br />
<br />
Cakupan pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya Peraturan Perundangan tentang Pemberian ASI serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana KIE ASI dan MP-ASI dan belum optimalnya membina kelompok pendukung ASI dan MP-ASI.<br />
<br />
Rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan dapat disebabkan masih kurangnya pemahaman masyarakat bahkan petugas kesehatan sekalipun tentang manfaat dan pentingnya pemberian ASI Eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan. Dilain pihak adanya promosi dan pemasaran yang begitu intensif terkait susu formula yang kadang sulit untuk dikendalikan.<br />
Mungkin pula masih banyak Rumah Sakit (RS) yang belum mendukung peningkatan pemberian ASI Eksklusif, yang dapat ditandai dengan belum melakukan rawat gabung antara ibu dan bayinya, dan belum atau masih rendahnya melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) serta masih bebas beredarnya susu formula di lingkungan RS.<br />
<br />
Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI Eksklusif antara lain melalui upaya peningkatan pengetahuan petugas tentang manfaat ASI Eksklusif, penyediaan fasilitas menyusui di tempat kerja, peningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu, peningkatan dukungan keluarga dan masyarakat serta upaya untuk mengendalikan pemasaran susu formula.<br />
Selain itu perlu juga penerapan 10 (sepuluh) Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) di RS dan sarana pelayanan kesehatan lainnya yang melakukan kegiatan persalinan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW9g7CMcbvsCLywSjftlIKe7TR1wlnoXdSSaJc70yLq4x6wX8kVQXsORrRdKMYiUqH1Ph88yznTZcz5x98hp5PBd6F53xJmnD7-Ec2Wh4Unch96PQ76wcRrhA_CsHKWz8ty3zGiD61MTgM/s1600/Asi+Eksklusif.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="asi eksklusif" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW9g7CMcbvsCLywSjftlIKe7TR1wlnoXdSSaJc70yLq4x6wX8kVQXsORrRdKMYiUqH1Ph88yznTZcz5x98hp5PBd6F53xJmnD7-Ec2Wh4Unch96PQ76wcRrhA_CsHKWz8ty3zGiD61MTgM/s1600/Asi+Eksklusif.jpg" title="asi eksklusif" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">asi eksklusif</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Menurut Menkes penyebarluasan informasi di anatara petugas kesehatan dan masyarakat ternyata juga belum optimal. Hanya sekitar 60 % masyarakat mengetahui informasi tentang ASI dan baru ada sekitar 40 % tenaga kesehatan terlatih yang bisa memberikan konseling menyusui.<br />
Pentingnya akan kemauan dan kemampuan ibu dalam menyusui didapatkan apabila ibu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang menyusui.pengetahuan dan bimbingan tersebut biasanya didapatkan melalui penyuluhan dari petugas kesehatan atau bidan praktik swasta pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-24050053418815613282014-11-21T17:52:00.000-08:002014-11-21T21:54:45.996-08:00ANTENATAL CARE (ANC)<h3>
a. Pengertian ANC</h3>
<br />
Antenatal Care ( ANC ) adalah pengawasan pada ibu hamil sebelum melahirkan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. ( Manuaba, 2006 )<br />
<br />
<h4>
b. Tujuan ANC</h4>
<br />
Menurut Saifuddin. A.B, tujuan asuhan antenatal meliputi:<br />
<br />
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.<br />
<br />
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.<br />
<br />
3) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.<br />
<br />
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.<br />
<br />
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.<br />
<br />
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b>
<b><span style="font-size: large;">Ante Natal Care (ANC)</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS4yL_9Nl0hNjUpJeQgnLZZDJYiCW1DhLSvUDh5wyd_LyrjAEXwbboC4iQgQCxXLhWX4c595p5mqteBXLOpRhPKKMb3uxeKNdmYsGja5SUa2yWDzChjdvDGh-uHduQiTMUcnFsXSO1-zJL/s1600/ptg01614701.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS4yL_9Nl0hNjUpJeQgnLZZDJYiCW1DhLSvUDh5wyd_LyrjAEXwbboC4iQgQCxXLhWX4c595p5mqteBXLOpRhPKKMb3uxeKNdmYsGja5SUa2yWDzChjdvDGh-uHduQiTMUcnFsXSO1-zJL/s320/ptg01614701.jpg" height="200" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<b><br />
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Kebijakan Dasar ANC</b></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqArJIQgtovgqQTdpL_kbr0GSryY9IBUjl2DVyHnr53F2Sus0OGawFRvm7rwxGr2vqm0DOtDsDqNrCiGwCn45XnnJ4kPwy1lM_GCcX0PyzurDLupwoghtlC6WwRWk3xIyuzzRgXDYOznB5/s1600/ANC.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqArJIQgtovgqQTdpL_kbr0GSryY9IBUjl2DVyHnr53F2Sus0OGawFRvm7rwxGr2vqm0DOtDsDqNrCiGwCn45XnnJ4kPwy1lM_GCcX0PyzurDLupwoghtlC6WwRWk3xIyuzzRgXDYOznB5/s1600/ANC.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
1) Kebijakan Program</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan. Yaitu :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a) Satu kali pada triwulan pertama</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b) Satu kali pada triwulan kedua</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c) Dua kali pada triwulan ketiga</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Standar Pelayanan ANC</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Terdapat enam standar dalam standar pelayanan antenatal yaitu sebagai berikut :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1) Identifikasi Ibu Hamil</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2) Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan resiko tinggi atau kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS / infeksi HIV, memberikan pelayanan iminusasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3) Palpasi Abdominal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4) Pengelolaan Anemia pada Kehamilan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5) Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala pre eklampsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat serta merujuknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6) Persiapan Persalinan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. (Standar Pelayanan Kebidanan. DepKes RI. 2000).</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9sp_25tkY5Us_7y47alW3ukOQq0BrRxz0ldujPFkJ0sFMar6SSWpNccWXk6s3WmblmgTIYCADnysk_JX8yFaA7PzeIBNXkIz8TY11rOSiIiSWFsi2ATKPvQhGpnk-OnyFjLB41eDuh2xm/s1600/ANTENATAL_CARE.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9sp_25tkY5Us_7y47alW3ukOQq0BrRxz0ldujPFkJ0sFMar6SSWpNccWXk6s3WmblmgTIYCADnysk_JX8yFaA7PzeIBNXkIz8TY11rOSiIiSWFsi2ATKPvQhGpnk-OnyFjLB41eDuh2xm/s320/ANTENATAL_CARE.jpg" height="320" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Saifuddin,B.A. 2006, pelayanan / asuhan standar minimal ”7 T” adalah sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1) Timbang berat badan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2) Ukur tekanan darah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3) Ukur tinggi fundus uteri</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4) Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5) Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6) Tes terhadap penyakit menular seksual</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkXBdqVuaEINNafBr3azge7h2KrPBbr7v0zG29ofr5Ee23a6S6Do9aO3lm94PB4FQNNw_yJCiSe6f0BxuxCpocoPNDmufCmpT_B6SCGRzQ4w6qWx5Zf_pBqKK_Vjep0veg9vW13s8nnrIy/s1600/400443_311664182218446_1365057835_n+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkXBdqVuaEINNafBr3azge7h2KrPBbr7v0zG29ofr5Ee23a6S6Do9aO3lm94PB4FQNNw_yJCiSe6f0BxuxCpocoPNDmufCmpT_B6SCGRzQ4w6qWx5Zf_pBqKK_Vjep0veg9vW13s8nnrIy/s320/400443_311664182218446_1365057835_n+(1).jpg" height="320" width="223" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pelayanan / asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional, dan tidak dapat diberikan oleh dukun bayi.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Info penting pada kunjungan ANC Trimester III ( antara usia kehamilan 28-36 minggu atau lebih )</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sama seperti di atas, eklampsia ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda dan pendeteksian detak bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit ( Saifuddin, A.B, 2002 ). Dan Pada trimester III untuk pemberian vitamin wajib yanhg selalu di beikan setiap kunjungan ANC adalah Pemberian tablet zat besi dan kalsium untuk penambah darah dan kalsium untuk penguatan tulang janin, ( Sarwono , 2006)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw0H9yEFtAor0bK2upiZLH3g1yoRLLXUWhqQFcPGlE99UMk-V1xDlCdTbl7Ft8Jghv0EdePf_5_ZTTonyTPDJCcQqNLpN0sLKjR1idK-P0ejdFhTsYQiNT7J7JjPiFpSAYHs9o6rtT5C92/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw0H9yEFtAor0bK2upiZLH3g1yoRLLXUWhqQFcPGlE99UMk-V1xDlCdTbl7Ft8Jghv0EdePf_5_ZTTonyTPDJCcQqNLpN0sLKjR1idK-P0ejdFhTsYQiNT7J7JjPiFpSAYHs9o6rtT5C92/s1600/images.jpg" /></a></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-67925844666638376042014-11-21T17:51:00.000-08:002014-11-21T17:51:26.788-08:00Pengertian Balita<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLWbZLjTXKIkSmhUVfhASb3YS-dSGSaqXa-8NRFs6n7zxeCDs-AaxFy6AqJ5DSenvqxNuDRyHROQJm1AJUDigue1FYDDlmwLE7MGi06cS8FCo3glzBv1-GuQa3EYZxe7BImKfDgpnuPLvC/s1600/anak+cerdas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLWbZLjTXKIkSmhUVfhASb3YS-dSGSaqXa-8NRFs6n7zxeCDs-AaxFy6AqJ5DSenvqxNuDRyHROQJm1AJUDigue1FYDDlmwLE7MGi06cS8FCo3glzBv1-GuQa3EYZxe7BImKfDgpnuPLvC/s1600/anak+cerdas.jpg" /></a></div>
Balita adalah bayi yang berada pada rentang usia 0-5 tahun. Pada usia ini otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat yang dikenal dengan istilah masa keemasan (the golden ege), dan pada masa ini harus mendapatkan stimulasi secara menyeluruh baik kesehatan, gizi, pengasuhan dan pendidikan. Istilah ini sudah sering di dengar dan di pahami oleh semua orang tua, karena mereka menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas, tapi sedikit yang memanfaatkan peluang ini, karena mereka merasa pertumbuhan anak adalah proses alami yang akan terjadi dengan sendirinya tanpa dengan interpretesi orang tua atau siapapun.<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.75in; mso-list: l6 level1 lfo3; text-indent: -0.25in;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span></span><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Karakteristik
Anak Balita</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Anak usia 1-5 tahun merupakan
konsumen pasif, artinya anak menerima makanandari apa yang disediakan ibunya.
Dengan kondisi demikian, sebaiknya anak balita diperkenalkan dengan berbagai
bahan makanan. Laju pertumbuhan masa balita lebih besar dari masa usia prasekolah
sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih besar. Namun, perut
yang masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam
sekali makan lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar. Olehkarena
itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.</span></span></div>
<ol style="margin-top: 0in;" type="A">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt; mso-list: l2 level1 lfo2;"><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Peran
makanan bagi BALITA</span></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: center;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihVBsG0EwIBeZZVwFDZULsBPy5YJzFUCvxE_woICaWZIx7G5fnOHhXZTkZlJy2ekBE7ymqZPJS9dsHzOwp5kB1d6Dg3yTmOPTvhmsMrPFWzU7dEF1MNXXMO0cpFgBeOrCtdmXrrOaPsRyU/s1600/PIRAMIDA+MAKANAN+BAYI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihVBsG0EwIBeZZVwFDZULsBPy5YJzFUCvxE_woICaWZIx7G5fnOHhXZTkZlJy2ekBE7ymqZPJS9dsHzOwp5kB1d6Dg3yTmOPTvhmsMrPFWzU7dEF1MNXXMO0cpFgBeOrCtdmXrrOaPsRyU/s320/PIRAMIDA+MAKANAN+BAYI.jpg" height="213" width="320" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.75in; mso-list: l1 level1 lfo4; text-indent: -0.25in;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span></span><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Makanan
sebagai sumber zat gizi</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Didalam makanan terdapat enam jenis
zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan air.Zat gizi ini di
perlukan bagi balita sebagai zat tenaga,zat pembangun, dan zat pengatur.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.75in; mso-list: l1 level1 lfo4; text-indent: -0.25in;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span></span><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Zat
Tenaga</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Zat gizi yang menghasilkan tenaga
atau energi adalah karbohidrat , lemak, dan protein. Bagi balita,tenaga diperlukan
untuk melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh
karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar
daripada orang dewasa. Zat tenaga bisa didapat dari beras, jagung, gandum,
kentang, sagu dan juga roti.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.75in; mso-list: l1 level1 lfo4; text-indent: -0.25in;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span></span><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Zat
Pembangun</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Protein sebagai zat pembangun bukan
hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh balita,
tetapi juga menggantikan jaringan yang sudah rusak. Zat pembangun ini terdapat
di protein hewani( telur,ayam,ikan,daging,susu.) dan di protein nabati
(kacang-kacangan,tempe,dan tahu).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.75in; mso-list: l1 level1 lfo4; text-indent: -0.25in;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span></span><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Zat
pengatur </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Zat pengatur berfungsi agar faal
organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti yang
diharapkan,serta untuk member tubuh perlindungan maksimal terhadap serangan
penyakit.Zat pengatur dapat di peroleh dari semua sayur-sayuran dan buah-buahan
yang mengandung vitamin dan mineral,seperti jeruk,pepaya,wortel,sawi dan bayam.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQL1pH43PJ3cBndjjRQu39CN0csvk5d9OpwpMaU93X8PrCGPd4ifzVJGrX1JU4ArAbisP3FeDiwUAxYwQ89gkbsNpu_JCK-iqlSrBV0LIn7Jfoq_8cc8M7mP9HF-u_49UEPBSJsDSa6R7l/s1600/nutrition.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQL1pH43PJ3cBndjjRQu39CN0csvk5d9OpwpMaU93X8PrCGPd4ifzVJGrX1JU4ArAbisP3FeDiwUAxYwQ89gkbsNpu_JCK-iqlSrBV0LIn7Jfoq_8cc8M7mP9HF-u_49UEPBSJsDSa6R7l/s1600/nutrition.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
</div>
<br />
<ol start="2" style="margin-top: 0in;" type="A">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt; mso-list: l2 level1 lfo2;"><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kebutuhan
gizi BALITA<o:p></o:p></span></span></li>
</ol>
<div align="center">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Si2k-E8F0dMlWLQ0Do-0wGJqDFPckngQGikkv4JuoBEPww3kM3Xq9Po1myRU2PSKufqWb3HnX4jkLcQuypzH2CqRzYHPDRCreTzIXlM7v1ZbnKqWrnM23FbrSESIitIs5G2SX_0-uyRb/s1600/membuat-sendiri-menu-makanan-bayi-sehat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Si2k-E8F0dMlWLQ0Do-0wGJqDFPckngQGikkv4JuoBEPww3kM3Xq9Po1myRU2PSKufqWb3HnX4jkLcQuypzH2CqRzYHPDRCreTzIXlM7v1ZbnKqWrnM23FbrSESIitIs5G2SX_0-uyRb/s320/membuat-sendiri-menu-makanan-bayi-sehat.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah
yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya.Secara
garis besar, kebutuhan gizi ditentukanoleh usia, jenis kelamin, aktivitas,
berat badan, dan tinggi badan. Antara asupan zat gizi dan pengeluarannya harus
ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik. Status gizi
balita dapat dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan
Kartu Menuju Sehat (KMS).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.75in; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span></span><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kebutuhan
Energi bayi dan balita relatif besar dibandingkan dengan orang dewasa, sebab
pada usia tersebut pertumbuhannya masih sangat pesat.Kecukupannya akan semakin
menurun seiring dengan bertambahnya usia. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.75in; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span></span><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kebutuhan
zat pembangunSecara fisiologis, balita sedang dalam masa pertumbuhan sehingga kebutuhannya
relatif lebih besar daripada orang dewasa. Namun, jika dibandingkan dengan bayi
yang usianya kurang dari satu tahun, kebutuhannya relatif lebih kecil.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 10pt 0.75in; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span></span><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kebutuhan
zat pengatur Kebutuhan air bayi dan balita dalam sehari berfluktuasi seiring
dengan bertambahnya usia.Beberapa Hal Yang Mendorong Terjadinya Gangguan
Gizi.Ada beberapa hal yang sering merupakan penyebab terjadinya gangguan
gizi, baik secara langsung maupun tidak langsung.Sebagai penyebab langsung
gangguan gizi, khususnya gangguan gizi pada bayi dan anak usia dibawah lima
tahun (balita)adalah tidak sesuainya jumlah gizi yang mereka peroleh dari
makanan dengan kebutuhan tubuh mereka.</span></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-65305539911235724982014-11-21T17:50:00.000-08:002014-11-21T17:50:35.763-08:00Tanda bahaya pada masa nifas<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjF4CSGGzsLArtOC1xqkE6QueGBqb8FZ3U-PozOaVFsVnRqUO_opohchmbS4TbQ_wM3aDznsQERn7GwF86rYfuXSKDrFwRDxj_Dh0nKGbcXymxZEp1PN5KwJJbx8MExCmoDiogMgaTktH4/s1600/Picture2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjF4CSGGzsLArtOC1xqkE6QueGBqb8FZ3U-PozOaVFsVnRqUO_opohchmbS4TbQ_wM3aDznsQERn7GwF86rYfuXSKDrFwRDxj_Dh0nKGbcXymxZEp1PN5KwJJbx8MExCmoDiogMgaTktH4/s1600/Picture2.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red;">Tanda bahaya pada masa nifas</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
1) Tekanan darah </div>
<div style="text-align: justify;">
TD < 140/90 mmHg tekanan darah tersebut bisa meningkat dari pra persalinan pada 1 – 3 hari post partum. Bila tekanan darah menjadi rendah menunjukan adanya pendarahan postpartum, sebaliknya bila tekanan darah tinggi > 140/90 mmHg merupakan petunjuk kemungkinan adanya pre – eklampsi yang bisa timbul pada masa nifas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2) Suhu</div>
<div style="text-align: justify;">
Bila suhu > 38°C. Mungkin karena terjadi infeksi pada klien.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3) Nadi </div>
<div style="text-align: justify;">
Bila Nadinya cepat > 110 x/menit bisa juga terjadi gejala shock karena infeksi khusunya disertai peningkatan suhu tubuh. Bila terdapat tarkikardi sedangkan suhu tubuh tidak meningkat mungkin terjadi perdarahan berlebih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4) Respirasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Bila ada respirasi cepat postpartum > 30 x/menit mungkin karena adanya ikutan tanda – tanda syok.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5) Sakit kepala yang terus – menerus, atau masalah penglihatan, nyeri epigastrik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6) Pembengkakan pada wajah dan tangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7) Payudara yang memerah, panas, dan sakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8) Fundus : lembek, diatas ketinggian fundus saat masa pasca salin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9) perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secara tiba – tiba (melebihi haid biasa atau jika perdarahan tersebut membasahi lebih dari 2 pembalut dalam waktu setengah jam).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10) pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang keras.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11) Rasa nyeri diperut bagian bawah atau punggung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12) Rasa sakit, warna merah, pembengkakan pada kaki.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
13) Demam, muntah, rasa sakit sewaktu buang air kecil atau merasa tidak enak badan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14) Kehilangan selera makan untuk waktu yang berkepanjangan.</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-25637564267132659482014-11-21T17:49:00.000-08:002014-11-21T17:49:39.543-08:00PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGIS SAAT KEHAMILAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b><span style="font-size: large;">Perubahan Fisiologis Saat Kehamilan Trimester III</span></b><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuMOqOhEEb5ydqTMw_-AV8nGkTVCMFbWJFO_iq23UGuXKS6JHP7pUT4d8s8LnMGEG-RHHdgXKyIwTuX19i7dvXvzPgBUyB7gc0V5M2GN9erXqQbrccirtMzXrTh-wr3IXal-RkNO5vJ4WU/s1600/ch06_image03trimester1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuMOqOhEEb5ydqTMw_-AV8nGkTVCMFbWJFO_iq23UGuXKS6JHP7pUT4d8s8LnMGEG-RHHdgXKyIwTuX19i7dvXvzPgBUyB7gc0V5M2GN9erXqQbrccirtMzXrTh-wr3IXal-RkNO5vJ4WU/s320/ch06_image03trimester1.jpg" height="174" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<b>Pada kehamilan</b> terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna pada payudara (mammae). Dalam hal ini hormon estrogen dan progesteron mempunyai peranan penting (Saifuddin, 2002).<br />
<br />
<b>a. Uterus</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUtUA7OTMcXn6B-slNhae_GvDRFpQdmda5YH5jXespIq5VZr_SO29QPydabrRX7eE5olcCmFuq6LPkc7FctFLL8cpfi8vH54bP0xc0mHp3Ds7yTSE3HteYM2y7uAm8ZU6TDyl2kj1teVoh/s1600/KEHAMILAN-DAN-KELAHIRAN.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUtUA7OTMcXn6B-slNhae_GvDRFpQdmda5YH5jXespIq5VZr_SO29QPydabrRX7eE5olcCmFuq6LPkc7FctFLL8cpfi8vH54bP0xc0mHp3Ds7yTSE3HteYM2y7uAm8ZU6TDyl2kj1teVoh/s320/KEHAMILAN-DAN-KELAHIRAN.JPG" height="320" width="243" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
Berat uterus normal lebih kurang 30 gram. Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang 20 cm dan dinding lebih kurang 2,5 cm. Hubungan besarnya uterus dengan tuanya usia kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis apakah tersebut hamil fisiologik, atau hamil ganda, atau mengalami hamil molahidatidosa dan sebagainya. Pada kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di atas pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke prosesus xipoideus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uteri terletak antara setengah jarak pusat dan prosesus xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah prosesus xipoideus. Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu sekurangnya 25 cm, pada 32 minggu 27 cm, pada 36 minggu 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prosesus xipoideus (Saifuddin, 2002).<br />
<br />
Pada usia kehamilan 28 minggu fundus berada pada pertengahan antara pusat dan xipoideus. Pada usia kehamilan 32-36 minggu fundus mencapai prosesus xipoideus. Payudara penuh dan nyeri tak tertahan. Sering kencing kembali terjadi. Sekitar usia kehamilan 38 minggu bayi masuk dan turun kedalam panggul. Sakit punggung dan sering kencing meningkat. Kontraksi Braxton Hicks meningkat (JHPIEGO Buku 2, 2003).<br />
<br />
<div align="center">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHTm8rADfywWH2fpjBvhEaREMW4orOG3ybD2cqSW_FlhSrKFP-7OSuDOpMzAvUWdm5H4Bh2Z8FcW_YyNL82RdVSGaB7wxzxn_8p3rQGW65chGw9x16oOkJShDbuWQi8VfooMInG3F1FIvD/s1600/draft_lens4370512module30692732photo_1241221392perkembangan_janin.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHTm8rADfywWH2fpjBvhEaREMW4orOG3ybD2cqSW_FlhSrKFP-7OSuDOpMzAvUWdm5H4Bh2Z8FcW_YyNL82RdVSGaB7wxzxn_8p3rQGW65chGw9x16oOkJShDbuWQi8VfooMInG3F1FIvD/s320/draft_lens4370512module30692732photo_1241221392perkembangan_janin.gif" height="185" width="320" /></a></div>
<br />
<b>b. Serviks Uteri</b><br />
<br />
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaaskularisasi maka konstitensi serviks menjadi lunak. Kelenjar-kelenjar diserviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisologik (Saifuddin, 2002).<br />
<br />
<b>c. Mammae</b><br />
<br />
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatommatropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Estrogen menimbulkan hipertrofi sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus pada mammae. Somatomammotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel, sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumin dan laktoglobulin. Dengan demikian mammae dipersiapkan untuk laktasi. Disamping itu, dibawah pengaruh progesteron dan somatomammotropin, terbentuk lemak disekitar kelompok-kelompok alveolus, sehingga mammae menjadi besar. Papilla mammae akan membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam (saifuddin, 2002).<br />
<br />
Sampai bulan ketujuh payudara memproduksi sedikit kolostrum, yaitu cairan kekuningan yang diminum bayi saat awal kehidupannya (Baby Guide, 2005). Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang dan berat. Dapat teraba noduli-noduli, akibat hipertropi kelenjar alveoli bayangan vena-vena lebih membiru. Hyperpigemntasi pada puting susu dan areola payudara. Kalau diperas keluar, air susu (kolastrum) berwarna kekuningan (Sarwono ,2007).<br />
<br />
<b>d. Sirkulasi Darah</b><br />
<br />
Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25%, dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung yang meningkat sebanyak ± 30%. Akibat hemodilusi yang mulai jelas kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang menderita penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi kordis. (Sarwono , 2007:96)<br />
<br />
Karena kebutuhan suplay darah meningkat pada ibu hamil, jantung bekerja keras selama hamil. Akibat penimbunan cairan volume darah meningkat akibat pertumbuhan janin, ini bisa membuat kaki menjadi bengkak, bahkan bisa menimbulkan varises (Baby Guide, 2005).<br />
<br />
Cordiac output maternal meningkat sekitar 30-50% selama kehamilan. Cardiac output tergantung pada posisi ibu dan menurun pada saat ibu berbaring telentang. Pada saat posisi telentang, uterus yang membesar menekan vena cava inferior, mengurangi aliran balik vena ke jantunga sehingga menurunkan cardiac output. Pada akhir kehamilan mungkin terjadi hambatan yang besar pada vena cava inferior pada saat ibu berbaring telentang. Pengaruh ini sangat besar pada kehamilan aterm. Antara 1-10% ibu hamil mengalami sindrom hipotensi pada saat berbaring telentang dan mengalami penurunan tekanan darah serta gejala-gejala seperti pusing, mual dan rasa ingin pingsan (JHPIEGO Buku 2, 2003).<br />
<br />
<b>e. Traktus Urinarius</b><br />
<br />
Ibu hamil cenderung bolak-balik kamar kecil untuk buang air seni,tidak hanya terjadi pada siang, malam pun juga terjadi. Ini terjadi pada awal trimester I dan akhir Trimester III kehamilan. Penyebabnya adalah pembesaran rahim dan janin yang menekan kandung kemih (Baby Guide, 2005).<br />
<br />
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali (Saifuddin, 2002).<br />
<br />
<b>f. Kulit</b><br />
<br />
Perubahan hormon selama kehamilan bisa membuat perubahan pada kulit dan rambut. Saat hamil rambut menjadi lebih berminyak atau sebaliknya lebih kering. Sedangkan perubahaan kulit umumnya jika kulit ibu berminyak berubah menjadi kering, demikian sebaliknya. Ini terjadi karena adanya perubahan hormon pada ibu hamil. Oleh karena itu ibu hamil harus merawat dan menjaga kesehatan dan kecantikan tubuhnya (Baby Guide, 2005).<br />
<br />
<b>g. Sistem Respirasi</b><br />
<br />
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak nafas dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diagframa, sehingga diagframa kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita selalu bernafas lebih dalam, dan bagian bawah toraksnya juga melebar ke bagian sisi bawah dari diafragma (Saifuddin, 2002).<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Ketika perut mulai membesar, ibu agak sesak bernafas adalah hal yang biasa terjadi. Untuk mencegahnya jangan lupa berdiri dan duduk dengan sikap tenang. Jika ingin berbaring telentang, letakkan kepala dan bahu diatas sebuah bantal. Ini adalah efek dari rahim yang membesar, paru-paru tertekan dan membuat ibu hamil sesak nafas dan cepat lelah (Baby Guide, 2005).<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAKv19a1lOaxayiJUokqhzUdwlB8EUKxs2nC0CSSJrQSwvLDtKjq72hb10r-lFcbgk11kDhR3kovk4xiyxrxpb7LWCnUo9KmMEX_u62Qvgn3I_wOWVw4t1C7lta9Ki97EKJtCS2GVszCbO/s1600/gl200712_p13s14.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAKv19a1lOaxayiJUokqhzUdwlB8EUKxs2nC0CSSJrQSwvLDtKjq72hb10r-lFcbgk11kDhR3kovk4xiyxrxpb7LWCnUo9KmMEX_u62Qvgn3I_wOWVw4t1C7lta9Ki97EKJtCS2GVszCbO/s320/gl200712_p13s14.jpg" height="225" width="320" /></a></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2997029500182931426.post-72868059415174474462014-11-21T17:48:00.001-08:002014-11-21T17:48:55.435-08:00ruptur perineum<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjquQlN5l6EXzlSzgbsvdcLCaun2Vldf78f2GNaM7VP6ASmDzwiCsfVGohgqZIHRLWAEETSRPDm8QPDueGqLWxbvhgf1VotlcDPkDTWdWDHht1Yr7sPJWt5rJO7L6xd_hxtQWstW_AbJAOn/s1600/p040.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjquQlN5l6EXzlSzgbsvdcLCaun2Vldf78f2GNaM7VP6ASmDzwiCsfVGohgqZIHRLWAEETSRPDm8QPDueGqLWxbvhgf1VotlcDPkDTWdWDHht1Yr7sPJWt5rJO7L6xd_hxtQWstW_AbJAOn/s320/p040.gif" height="320" width="265" /></a></div>
Penanganan ruptur perineum<br />
Dengan memeriksa robekan pada jalan lahir adalah salah satu cara mengetahui segera sumber perdarahan dan evaluasi ini dilakukan pada kala III. Menilai perluasan ruptur perineum sebagai informasi dan instruksi mengenai penjahitan ruptur yang terjadi pada perineum. Ruptur perineum dibagi atas 4 derajat, diantaranya:<br />
1) Derajat I <br />
Ruptur hanya pada mukosa vagina, dengan atau tanpa mengenai kulit perineum, fourchet posterior. Penjahitan tidak diperlukan jika tidak ada perdarahan dan jika teraposisi secara alamiah.<br />
2) Derajat II<br />
Ruptur mengenai mukosa vagina, kulit perineum, forchet posterior, dengan atau tanpa mengenai otot spingter ani. Penjahitan itu menggunakan tehnik penjahitan jelujur subcutis<br />
3) Derajat III<br />
Ruptur terjadi mengenai mukosa vagina, fourchet posterior, kulit perineum, otot-otot perineum, dan otot spingter ani eksternal.<br />
4) Derajat IV<br />
Ruptur mengenai mukosa vagina, fourchet posterior, kulit perineum, otot-otot perineum, otot spingter ani eksternal, dan dinding rectum anterior. Pada derajat III dan IV jangan coba-coba melakukan penjahitan karena ruptur ini memerlukan tehnik dan prosedur khusus.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlyGDFXWa3SGcqSOBFOBCZ4M-JQxGwR1jWW5sLOL5M1zTyYzrHQ3hO98ZeY6kIaQRCHHXRoJBz1Ucfg-AanqS2CuW6FD7-MfSfSCXO9MPuax8W8qO5ON9lwilLxSjTxCK-Qg7NWxOMH1D9/s1600/1-s2.0-S0002937812006576-gr2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlyGDFXWa3SGcqSOBFOBCZ4M-JQxGwR1jWW5sLOL5M1zTyYzrHQ3hO98ZeY6kIaQRCHHXRoJBz1Ucfg-AanqS2CuW6FD7-MfSfSCXO9MPuax8W8qO5ON9lwilLxSjTxCK-Qg7NWxOMH1D9/s320/1-s2.0-S0002937812006576-gr2.jpg" height="90" width="320" /></a></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0