Partograf
Menurut Sarwono (2006), partograf dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas kesehatan dalam menentukan keputusan dalam penatalaksanaan.
Partograf memberi peringatan pada petugas kesehatan bahwa suatu persalinan berlangsung lama, adanya gawat ibu dan janin, atau bahwa ibu mungkin perlu dirujuk. Partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif)
Petugas harus mencata kondisi ibu dan janin sebagai berikut:
1)Bunyi Denyut Jantung Janin (DJJ) dicatat setiap 30 menit
2)Air ketuban dicatat setiap melakukan pemerksaan dalam atau vagina, yaitu :
a.U : selaput Utuh
b.J : selaput pecah, air ketuban Jernih
c.M : air ketuban bercampur Mekoneum
d.D : air ketuban bercampur Darah
e.K : air ketuban tidak ada atau Kering
3)Perubahan bentuk kepala janin (molding atau molase), yaitu :
a.0 : sutura terpisah
b.+ 1 : sutura (pertemuan dua tulang tengkorak) yang tepat/ bersesuaian
c.+ 2 : sutura tumpang tindih tetapi dapat diperbaiki
d.+ 3 : sutura tumpang tindih tetapi tidak dapat diperbaiki
4)Pembukaan mulut rahim (serviks) dicatat pada setiap pemeriksaan dalam atau vagina dan diberi tanda silang (x)
5)Penurunan : penurunan kepala dibagi menjadi 5 bagian yang teraba (pada pemeriksaan abdomen/luar) diatas simfisis pubis, dicatat setiap pemeriksaan dalam atau vagina dan diberi tanda lingkaran (O)
6)Waktu : menyatakan berapa jam waktu yang telah dijalani setelah pasien diterima.
7)Jam : catat jam sesungguhnya.
8)Kontraksi : dicatat setiap 30 menit, dengan cara melakukan palpasi untuk menghitung banyaknya kontraksi dalam 10 menit dan lamanya masing-masing kontraksi dalam hitungan detik, yaitu ;
a.Kurang dari 20 detik
b.Antara 20 dan 40 detik
c.Lebih dari 40 detik
9)Oksitosin : bila memakai oksitosin dicatat banyaknya oksitosin pervolume cairan infus dan dalam tetesan permenit.
10) Obat-obatan yang diberikan dicatat.
11)Nadi : dicatat setiap 30 menit dan ditandai dengan sebuah titik besar (●)
12)Tekanan darah : dicatat setiap 4 jam dan ditandai dengan anak panah
13)Suhu badan : dicatat setiap 2 jam
14)Protein, aseton dan volume urine : dicatat setiap kali ibu berkemih.
Bila temuan-temuan melintas ke arah kanan dari garis waspada, petugas kesehatan harus melakukan penilaian terhadap kondisi ibu dan janin dan segera mencari rujukan yang tepat.