Salah satu penyakit yang ditimbulkan akibat kurangnya kebersihan adalah diare. Penyakit ini disebabkan oleh makanan atau minuman yang tidak bersih. Selain itu, penyakit yang menyebabkan infeksi pada tubuh ini merupakan salah satu penyakit yang paling banyak ditemui pada anak dalam masa 1000 hari pertama kehidupan.
"Sekarang biasanya penyakit infeksi yang paling sering adalah ispa dan diare. Diare dan ISPA sangat terkait dengan lingkungan," ujar dr Endang L. Achadi, MPH, Dr.pH saat berbincang dengan detikhealth dan ditulis pada Kamis (18/4/2013).
dr Endang mengungkapkan bahwa infeksi dan gizi selalu digandengkan. Menurutnya orang yang sakit biasanya tidak mau makan yang akhirnya kurang gizi dan daya tahannya semakin rendah. Sebaliknya kalau serangan infeksi keras seperti pada orang yang tinggal di lingkungan kotor, ini juga akan menyerang daya tahan tubuhnya sehingga mau tidak mau daya tahannya akan menurun.
Selanjutanya dalam seminar bertema Public Private Partnership dalam Menunjang Scaling Up Nutrition (SUN) Movement Melalui Perbaikan Status Gizi di 1.000 Hari Pertama Kehidupan, Country Director Micronutrient Initiative (MI) dr Elvina Karyadi, MSc, PhD turut berbagi pengalamannya.
Seminar ini bertempat di Balai Sidang Universitas Indonesia Fakultas Kesehatan Masyarakat, Kampus Universitas Indonesia, Depok. Ia mengatakan bahwa di Indonesia sendiri masih sangat banyak daerah yang angka kematian bayi tinggi akibat diare. Salah satunya adalah Lombok.
"Di Lombok, kami berikan pencegahan pada anak yang tidak terinfeksi diare, dengan pemberian zinc dan oralit secara bersamaan penggunaannya selama 10 hari, dan ini sangat efektif," kata dr Elvina.
Di provinsi Lombok Timur dan Barat, menurut dr Elvina, angka kematian anak masih tinggi, sekitar 32:100.000. Oleh sebab itu, MI sebagai salah satu NGO mengadakan kerja sama dan melakukan program-program penunjang kesehatan sejak 2006.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Indonesian Nutrition Foundation for Food Fortification Prof. (Em) Soekirman, MPS-ID menambahkan bahwa diare dapat dicegah dan ditekan dengan cara sederhana. "Dengan mengajarkan anak cuci tangan sebelum makan dapat mencegah diare," ujar Prof Soekirman.
Namun, mencuci tangan haruslah dilakukan dengan tepat. "Bukan dengan air bersih saja, tetapi cuci tangan dengan sabun," tutupnya.
Dengan mencuci tangan memakai sabun diketahui mengurangi diare sebesar 30 persen. Nah, berkurangnya kasus diare pada anak juga mengurangi angka kematian dan menyumbang perbaikan gizi yang tinggi.
sumber : Detik health