Syarat Aman Puasa Saat Hamil dan Menyusui
Ketika puasa, seringkali tubuh merasa lemas. Ini disebabkan karena Anda harus menahan lapar dan haus selama 14 jam tanpa persiapan yang memadai. Bagaimana dengan ibu hamil dan menyusui? Apakah puasa bisa mengganggu kesehatan ibu dan janin, serta memengaruhi produksi air susu?
"Pada dasarnya, puasa itu sehat. Maka setiap orang boleh melakukannya termasuk ibu hamil dan menyusui," jelas ahli gizi, dr Fiastuti Witjaksono, MS, SpGK, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Fiastuti menambahkan bahwa puasa tidak akan mengganggu kehamilan dan perkembangan janin pada bumil. Selain itu, puasa juga tidak akan mengurangi produksi air susu. Jika terjadi perubahan volume dan produksi ASI, biasanya ini hanya terjadi di minggu awal berpuasa. Sifatnya juga sementara karena tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan perubahan waktu makan.
Hanya saja, ketika bumil dan ibu menyusui ingin berpuasa pastikan kondisi tubuh memang sehat. Asalkan Anda sehat, dengan pola makan sahur dan buka yang tepat maka puasa terbilang aman untuk Anda. Yang harus diperhatikan adalah persentase kebutuhan makanan saat sahur dan berbuka, serta varian makanan yang dikonsumsi.
"Sebenarnya, jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh antara puasa dan tidak puasa itu sama saja, karena Anda tetap beraktivitas seperti biasa. Yang berubah hanyalah jadwal makan dan porsinya saja," tambahnya.
Saat sahur ibu sebaiknya makan makanan besar 30 persen, makanan kecil 10 persen, dan minum tiga gelas air putih. Ibu sebaiknya memilih karbohidrat kompleks, sayur, dan buah.
Sedangkan saat berbuka sebaiknya santap makan makanan penutup 15 persen, makanan besar 30 persen, makanan kecil 15 persen, dan minum air putih lima gelas. "Hindari makanan yang terlalu manis, berlemak, asam atau pedas, karena ini bisa memengaruhi air susu ibu," sarannya.