Cara terbaik untuk menyimpan ASI adalah menggunakan botol dari stainless steel ,botol terbuat dari gelas kaca, botol plastik atau plastik yang lembek atau kantong susu. Apapun jenis botolnya, sebaiknya memiliki tutup yang kencang atau rapat. Botol berwarna – warni sebaiknya tidak digunakan karena zat warnanya bisa masuk kedalam ASI. Ber label pada setiap kemasan ASI yang mencantumkan tanggal pemerahan ASI dan gunakan terlebih dahulu stok yang lama.
1) Beberapa tips pemberian ASI adalah sebagai berikut :
a) Peras/pompalah ASI setiap 3 – 4 jam sekali secara teratur. Hal ini perlu dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga.
b) Pilih waktu dimana payudara dalam keadaan yang paling penuh terisi, pada umumnya terjadi di pagi hari.
c) Semua alat yang akan digunakan telah disterilkan terlebih dahulu. Breast pump sebaiknya dibersihkan segera setelah digunakan agar sisa susu tidak mengering dan menjadi sulit dibersihkan.
d) Pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memerah susu, tempat yang ideal seharusnya dimana ibu tidak terganggu oleh suara.
e) Cuci tangan dengan sabun, sedangkan payudara dibersihkan dengan air.
f) Sebelum memulai, minumlah segelas air atau cairan lainnya, misalnya susu, juice, teh, sup, disarankan minuman hangat agar membantu menstimulasi payudara.
g) Saat memerah ASI, ibu harus dalam kondisi santai. Kondisi psikologis ibu menyusui menentukan keberhasilan ASI Eksklusif. Saat ibu memeras ASI, jangan tegang dan jangan ditargetkan berapa banyak ASI yang harus keluar.
h) Lakukan perawatan payudara, massage/ pemijatan payudara, serta kompres air hangat dan air dingin bergantian.
i) Jika ada masalah dalam ASI, jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi klinik laktasi.
2) Beberapa tahap penyimpanan ASI yang dapat diperhatikan :
a) ASI dapat disimpan dalam botol gelas atau plastik termasuk plastik klip ± 80 – 100 cc.
b) ASI yang disimpan dalam frezzer dan sudah dikeluarkan sebaiknya tidak digunakan lagi.
c) ASI beku perlu dicairkan dahulu dalam lemari es 4°C.
d) ASI beku tidak boleh dimasak atau dipanaskan, hanya dihangatkan dengan merendam dalam air hangat.
Petunjuk umum untuk penyimpanan ASI di rumah :
1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
2. Setelah diperas, ASI dapat disimpan dalam lemari es atau frezzer.
3. Tulis jam, hari dan tanggal saat di peras.
3) Lama peyimpanan ASI setelah diperah
a) Jika ruangan tidak ber – AC, lama penyimpanan tidak lebih dari 4 jam. Jika ruangan ber – AC bisa sampai 6 jam. Suhu ruangan ber – AC tersebut harus stabil, misalnya AC tidak mati sama sekali selama botol ASI ada di dalamnya.
b) Jika segera disimpan di lemari es, ASI ini bisa bertahan sampai 8 hari dalam suhu lemari es. Syaratnya, ASI ditempatkan dalam ruangan terpisah dari bahan makanan lain.
c) Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk penyimpanan botol ASI hasil pompa, maka sebaiknya ASI jangan disimpan lebih dari 3x24 jam.
d) Dapat juga membuat ruangan terpisah dengan cara menempatkan botol ASI dalam container plastik yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu.
e) ASI hasil pompa dapat disimpan dengan aman pada suhu kamar maksimum 25°C selama 4 jam, dalam lemari es pada suhu 4°C dapat disimpan selama 72 jam, dalam pembeku atau frezzer pada suhu -20°C selama 3 – 6 bulan.
f) Jangan lupa untuk selalu mencantumkan jam, hari, tanggal dilakukan pemerahan ASI pada botol susu.
4) Cara menyimpan ASI hasil pompa atau perah
a) Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu.
b) Botol yang paling baik sebenarnya adalah yang terbuat dari kaca.
c) Jika terpaksa menggunakan botol plastiknya cukup kuat (tidak mudah meleleh jika direndam dalam air panas).
d) Jangan menggunakan botol susu berwarna atau bergambar, karena ada kemungkinan catnya meleleh jika terkena jika terkena panas.
e) Jangan lupa untuk menggunakan label setiap kali ibu akan menyimpan botol ASI, dengan mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa atau diperas.
f) Simpan ASI dibotol yang tertutup rapat, jangan ditutup dengan dot, karena masih ada peluang untuk berinteraksi dengan udara.
g) Jika dalam satu hari ibu memompa atau memeras ASI beberapa kali, bisa saja ASI digabungkan dalam satu botol yang sama, syaratnya suhu tempat botol disimpan harus stabil.
h) Penggabungan hasil simpanan ini bisa dilakukan asal jangka waktu pemompaan atau pemerasan pertama sampai dengan terakhir tidak lebih dari 24 jam.
5) Cara memberikan ASI yang sudah didinginkan pada bayi adalah sebagai berikut :
Mula – mula letakkan botol ASI ke dalam air dingin, kemudian secara perlahan – lahan beri air hangat ke dalam air dingin, kemudian secara perlahan – lahan beri air hangat sampai ASI mencair (suhu airnya sama dengan suhu air yang biasa digunakan untuk mandi atau suhu tubuh).
Jika ingin mencairkan ASI beku. Letakkan botol ASI beku kedalam kulkas semalam sebelumnya, besoknya baru dicairkan dan dihangatkan. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke kulkas. Setelah dihangatkan bisa langsung diberikan pada bayi.
Cara pemberiannya jangan menggunakan botol susu atau dot, melainkan disuapi pakai sendok atau cangkir. Kalau bayi langsung menyusui dari botol, lama – lama jadi bingung puting (Marmi, 2012).