Tubuh Harus Tetap Ternutrisi Selama Puasa
Puasa memang tinggal beberapa hari lagi. Tapi sayang kan kalau menjelang berakhirnya masa puasa ini kesehatan tubuh Anda malah nge-drop?
"Ketika puasa, secara otomatis metabolisme tubuh akan berubah. Karena selama 14 jam tubuh tidak diberi asupan makanan dan cairan apapun," jelas ahli gizi, dr Fiastuti Witjaksono, MS, SpGK, saat acara Buavita di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pada dasarnya, puasa sangat menyehatkan karena bisa membantu untuk mendetoksifikasi tubuh dari makanan-makanan tak sehat yang kita konsumsi sebelumnya. Puasa juga memberi kesempatan saluran pencernaan untuk beristirahat sementara waktu. Semua manfaat sehat berpuasa ini akan didapat asalkan dilakukan dengan cara yang benar.
"Seringkali orang mengabaikan asupan makanan saat sahur dan berbuka. Makanan yang dimakan saat sahur dan buka pun asal-asalan. Kalau seperti ini, Anda justru jadi mudah sakit," katanya.
Bagaimana aturan makan sahur dan berbuka yang tepat agar mendapat manfaat puasa sekaligus kebutuhan gizinya terpenuhi? Fiastuti menjawab bahwa cara paling tepat adalah dengan mengatur proporsi makan saat sahur dan berbuka dengan tepat.
Makan sahur menempati porsi 40 persen kebutuhan makan dalam satu hari. Untuk memenuhinya, Anda dianjurkan untuk makan besar 30 persen, dan makanan kecil 10 persen. Makanan kecil ini bisa dikonsumsi mendekati waktu Imsak.
Yang terpenting, konsumsi air putih minimal tiga gelas sebelum Imsak. Air putih tiga gelas ini akan membantu Anda tidak mudah merasa haus saat puasa.
"Ketika makan sahur, Anda harus makan. Jangan cuma minum teh manis hangat saja. Selain bisa mengganggu ketahanan puasa, Anda bisa jadi kurang gizi," katanya.
Sedangkan makanan berbuka menempati porsi 60 persen dari kebutuhan makan Anda. Persentase ini dibagi dalam beberapa jenis makanan yang bisa disantap. Lima belas persen menu berbuka bisa diisi dengan menyantap makanan manis (tajil), 30 persen dengan makanan lengkap, 15 persen makanan kecil, dan minum lima gelas.