• Home
  • Term of Service
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact
  • mobile view

Asuhan Kebidanan

Ilmu asuhan kebidanan tentang kesehatan ibu, bayi dan balita serta nutrisi asupan makanan dan perawatan pasca dan sebelum melahirkan

  • Beranda
  • ASI EKSKLUSIF
  • ASKEB
    • Asuhan Kebidanan
    • Persalinan
    • Kehamilan
    • Nifas
    • Bayi Baru Lahir
  • BALITA
  • GIZI
  • INFO KESEHATAN
Home » Info Kesehatan » Persalinan » Waspada, Ibu Melahirkan Paling Banyak Meninggal karena Hipertensi

Waspada, Ibu Melahirkan Paling Banyak Meninggal karena Hipertensi


Jakarta, Kasus kematian ibu melahirkan di Indonesia masih terhitung tinggi, bahkan terbilang paling tinggi di Asia Tenggara. Hasil penyelidikan menemukan penyebabnya paling banyak adalah karena tekanan darah tinggi. Trend ini bergeser dari penyebab sebelumnya, yaitu karena perdarahan.

"Kematian ibu melahirkan akibat hipertensi mencapai 30 persen dan sekarang menempati yang tertinggi. Kalau yang paling tinggi dulu perdarahan, sekarang bergeser pada hipeternsi," kata Slamet Riyadi Yuwono, Direktur Jenderal Bini Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan RI.

Dalam konferensi pers Pembukaan Seminar dan Lokakarya 'Paradigma Neurosains dalam memebdah Konsepsi Janin Utuh sampai Kelahiran Bayi Sehat' yang diselengarakan Badan Neurosains Muhamamdiyah di Hotel Grand Cempaka, Jl Letjen Suprapto, Jakarta, Jumat (12/4/2013), Slamet menuturkan faktor perubahan gaya hidup amat mempengaruhi kecenderungan ini.

"Sekarang kecenderunganya hipertensi bergeser pada usia muda karena perubahan lifestyle, pola makan dan pola hidup sehari-harinya, pola gizinya tidak seimbang, kemudian tidak olahraga dan sebagainya. Itu penyebabnya ketika dia hamil mengalami hipertensi," terang Slamet.

Seseorang dikatakan mengidap hipertensi jika tekanan darahnya meningkat melebihi ukuran normal, yaitu di atas 140/90 mmHg. Hipertensi pada kehamilan berisiko menyebabkan komplikasi yang berat seperti penyakit jantung, penyakit pembuluh darah otak, ataupun gagal organ hingga kematian.

Bagi janin, hipertensi juga meningkatkan risiko hambatan perkembangan janin dalam rahim, kelahiran prematur dan keguguran. Hasil penelitian Kemenkes juga menemukan bahwa saat ini, jumlah kematian ibu melahirkan lebih banyak terjadi di rumah sakit pemerintah.

"Setelah diteliti, mereka yang tadinya banyak meninggal di rumah, sekarang pindah di rumah sakit. Sepertinya rumah sakitnya relatif belum siap betul karena jumlah orang yang datang meningkat," kata Slamet.

Peningkatan jumlah pasien yang datang tersebut disebabkan karena makin banyaknya pengguna Jampersal yang menjamin ibu melahirkan secara gratis di rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta yang bekerja sama. Kemenkes sendiri belakangan banyak mengkampanyekan para ibu hamil untuk melahirkan di rumah sakit.

sumber : detik health



Bagikan ke

Facebook Google+ Twitter

Belum ada komentar untuk "Waspada, Ibu Melahirkan Paling Banyak Meninggal karena Hipertensi"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Lihat versi seluler
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Memuat...

Translate

Arsip Blog

Tautan Populer

  • Manajemen 7 langkah varney
  • Asuhan kebidanan pada persalinan normal
  • Pengertian Balita
  • Waspada, Suplemen Vit B Mengandung Steroid
  • Sunat Cegah HIV
  • Penatalaksanaan bayi baru lahir
  • Tahapan persalinan dan komplikasi
  • LATAR BELAKANG ASI EKSKLUSIF
  • ANTENATAL CARE (ANC)

Daftar Blog Saya

  • Asuhan Kebidanan
    Perawatan Tali Pusar Bayi Baru Lahir

Recent Post

Label

  • Anak
  • ASI EKSKLUSIF
  • ASKEB
  • balita
  • Bayi Baru Lahir
  • Dokumentasi
  • gizi
  • Info Kesehatan
  • Info Penyakit
  • KEHAMILAN
  • Menyusui
  • Nifas
  • Persalinan
  • Puasa
  • Studi Kasus
  • Umum

Privacy Policy

Dilarang keras copy paste artikel karena hal itu adalah ilegal dan merugikan, situs ini dilindungi Protected by Copyscape

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Mengenai Saya

Titi Aria
Lihat profil lengkapku
Copyright © 2013 Asuhan Kebidanan - All Rights Reserved
Design by Ibu dan Anak - Powered by Blogger