• Home
  • Term of Service
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact
  • mobile view

Asuhan Kebidanan

Ilmu asuhan kebidanan tentang kesehatan ibu, bayi dan balita serta nutrisi asupan makanan dan perawatan pasca dan sebelum melahirkan

  • Beranda
  • ASI EKSKLUSIF
  • ASKEB
    • Asuhan Kebidanan
    • Persalinan
    • Kehamilan
    • Nifas
    • Bayi Baru Lahir
  • BALITA
  • GIZI
  • INFO KESEHATAN
Home » Anak » Info Kesehatan » Yuk, Deteksi Autis Lewat Kontak Mata

Yuk, Deteksi Autis Lewat Kontak Mata



Jakarta, Menjadi orang tua ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Kesibukan serta kegiatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seringkali membuat orang tua lengah pada tumbuh kembang si kecil.

Inilah yang menyebabkan banyaknya keterlambatan penanganan terhadap autis pada anak. Padahal, deteksi autis pada anak harus dilakukan sejak anak berusia 2 tahun.

"Deteksi dini perlu dilakukan. Anak autis memiliki ciri khas yaitu tidak dapat melakukan kontak mata. Autis kan berarti sendiri, autistik itu hidup dalam dunianya sendiri. Berbeda dengan tantrum, komunikasinya bagus. Tetapi memang agresivitasnya sama, sehingga penanganannya sama, seperti dipeluk untuk memberikan ketenangan pada mereka," ujar dr Diah Setia Utami, SpKJ, MARS selaku Dirjen Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Pernyataan ini ia katakan dalam seminar yang diadakan Kementerian Kesehatan dengan tema Diagnosis Akurat, Pendidikan Tepat dan Dukungan Kuat Untuk Menciptakan Masa Depan Anak Autis yang Lebih Baik, Selasa (9/4/2013), bertempat di ruang Ratna Puri Hotel Sahid Jaya Hotel, Jalan Mh Thamrin Kav 103, Jakarta.

Selain dr Diah, hadir pula dr Dwidjo Saputro, SpKJ selaku ketua Asosiasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja (Akeswari). Dia menambahkan bahwa terdapat perbedaan keaktifan respon otak pada anak autis.

"Ada satu area di otak manusia untuk mendeteksi wajah, fusiform. Dalam sebuah penelitian terhadap anak autis dan normal, ternyata terdapat perbedaan respon. Pada saat otaknya direkam, bagian otak anak normal memiliki satu titik yang aktif, sedangkan pada anak autis tidak," jelas dr Dwidjo.

Inilah yang disebut-sebut menyebabkan anak autis tidak dapat mendeteksi wajah. Dengan demikian anak akan sulit membangun relasi sosial dan terhambat perkembangan bicara verbal dan non verbalnya.

Dwidjo mengungkapkan, pada bayi atau anak normal ketika melihat orang akan langsung tersenyum, berbeda dengan anak autis yang diam.

Pendeteksian dini harus dilakukan sebelum anak berusia 2 tahun. Tetapi, jika orang tua masih ragu boleh menunggu hingga anaknya berusia 3 tahun.

Jangan lewatkan masa tumbuh kembang anak, jika lewat dari 3 tahun maka penanganannya sudah terlambat dan tidak akan maksimal lagi. Deteksi dini dan penanganan optimal akan sangat membantu si kecil dengan kebutuhan khusus.

sumber : detik health



Bagikan ke

Facebook Google+ Twitter

Belum ada komentar untuk "Yuk, Deteksi Autis Lewat Kontak Mata"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Lihat versi seluler
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Memuat...

Translate

Arsip Blog

Tautan Populer

  • Manajemen 7 langkah varney
  • Asuhan kebidanan pada persalinan normal
  • Sunat Cegah HIV
  • Pengertian Balita
  • Waspada, Suplemen Vit B Mengandung Steroid
  • Penatalaksanaan bayi baru lahir
  • Tahapan persalinan dan komplikasi
  • LATAR BELAKANG ASI EKSKLUSIF
  • ANTENATAL CARE (ANC)

Daftar Blog Saya

  • Asuhan Kebidanan
    Perawatan Tali Pusar Bayi Baru Lahir

Recent Post

Label

  • Anak
  • ASI EKSKLUSIF
  • ASKEB
  • balita
  • Bayi Baru Lahir
  • Dokumentasi
  • gizi
  • Info Kesehatan
  • Info Penyakit
  • KEHAMILAN
  • Menyusui
  • Nifas
  • Persalinan
  • Puasa
  • Studi Kasus
  • Umum

Privacy Policy

Dilarang keras copy paste artikel karena hal itu adalah ilegal dan merugikan, situs ini dilindungi Protected by Copyscape

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Mengenai Saya

Titi Aria
Lihat profil lengkapku
Copyright © 2013 Asuhan Kebidanan - All Rights Reserved
Design by Ibu dan Anak - Powered by Blogger