• Home
  • Term of Service
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact
  • mobile view

Asuhan Kebidanan

Ilmu asuhan kebidanan tentang kesehatan ibu, bayi dan balita serta nutrisi asupan makanan dan perawatan pasca dan sebelum melahirkan

  • Beranda
  • ASI EKSKLUSIF
  • ASKEB
    • Asuhan Kebidanan
    • Persalinan
    • Kehamilan
    • Nifas
    • Bayi Baru Lahir
  • BALITA
  • GIZI
  • INFO KESEHATAN
Home » Info Kesehatan » KEHAMILAN » Jangan Berhubungan Seks Saat Hamil Kalau....

Jangan Berhubungan Seks Saat Hamil Kalau....


Libur berhubungan intim saat hamil? Nanti dulu, sebaiknya jangan stop sama sekali. Hubungan seksual, baik sedang hamil atau tidak, merupakan salah satu bagian penting sebagai ungkapan sayang, aman, kebersamaan, dan kedekatan antara suami-istri. Selama kondisi kehamilan Anda sehat, hubungan seksual tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kesehatan janin.

Memang, tak semua ibu hamil bisa berhubungan intim dengan dengan bebas. Berdasarkan pemeriksaan dokter, ada beberapa keadaan yang membuat Anda dan suami terpaksa libur berhubungan intim. Ini perlu dipatuhi mengingat jika dipaksakan akan membahayakan ibu dan janinnya. Berikut beberapa kondisi yang harus diperhatikan:

Mulut rahim cenderung terbuka (inkompetensi serviks). Kondisi rahim yang bagus berbentuk T. Meski begitu, saat hamil bentuknya bisa berubah menjadi seperti huruf Y, V, lalu akhirnya U. Jika berbentuk U, maka janin bisa begitu saja meluncur keluar, rawan keguguran, atau lahir prematur. Pada kondisi ini, hubungan intim tidak dianjurkan karena sangat membahayakan kondisi rahim dan janin. Setidaknya, sampai dokter mengizinkan, setelah sebelumnya mungkin dilakukan operasi kecil untuk "mengikat" rahim, yang kemudian baru akan dibuka menjelang persalinan.

Pecah ketuban. Berhubungan intim pun dilarang ketika Anda mengalami pecah ketuban. Ditandai dengan adanya cairan yang merembes keluar melalui vagina. Ini menunjukkan, perlindungan janin ikut bocor, sehingga kuman mudah masuk, lalu menginfeksi janin. Pada kondisi ini, aktivitas seksual rentan sekali dengan invasi kuman dari area vagina ke dalam rahim.

Plasenta previa. Plasenta yang letaknya rendah atau di bawah menutup sebagian atau seluruh jalan lahir. Hubungan seks bisa memicu perdarahan yang dapat membahayakan jiwa ibu dan janinnya. Jangankan berhubungan seks, tak berhubungan pun perdarahan sangat mungkin terjadi. Itulah mengapa, jika ada gangguan ini, hubungan seks dilarang dilakukan sampai dokter mengizinkan setelah sebelumnya melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Rawan keguguran/persalinan prematur. Ada ibu yang kehamilannya sangat lemah, mudah keguguran, atau lahir prematur. Ada rangsangan sedikit saja, janin bisa gugur atau lahir prematur. Biasanya dialami ibu yang memiliki "rahim lemah" dengan riwayat keguguran dan persalinan prematur sebelumnya. Hindari berhubungan intim sampai dokter memberi "lampu hijau".

Perdarahan per vaginam. Tanpa diketahui penyebabnya, kadang-kadang terjadi perdarahan. Sebaiknya tunda berhubungan intim sampai keadaan aman karena dikhawatirkan tengah terjadi proses keguguran. Anda harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan segera.

Jangan Berhubungan Seks Saat Hamil Kalau....

Serviks pendek/tipis. Beberapa perempuan memiliki serviks pendek atau tipis, kurang dari 2,5 cm. Penyebabnya hingga kini belum diketahui secara pasti.

Namun yang jelas, hal ini sangat membahayakan kehamilan yang sewaktu-waktu bisa mengalami perdarahan atau keguguran. Jika di trimester kedua, tepatnya 16-20 minggu, panjang serviks kurang dari 2,5 cm, maka akan dilakukan "pengikatan" mulut rahim supaya bisa terus melangsungkan proses kehamilan.

Penyakit menular seksual (PMS). Jika suami mengidap penyakit menular seksual, seperti gonore, sifilis, atau bahkan HIV/AIDS, maka hubungan seksual sangat tidak dianjurkan. Risikonya sangat berbahaya, penyakit dapat menular ke ibu sehingga meningkatkan risiko keguguran atau lahir prematur, juga dapat menginfeksi janin dan dikhawatirkan terjadi kecacatan pertumbuhan.

Nah, jika pada Anda dan suami tidak terdapat hambatan seperti yang disebutkan barusan, maka jangan ragu untuk melakukan kesenangan intim. Malah, di hari-hari menjelang tanggal perkiraan persalinan, hubungan seks semakin dianjurkan bagi ibu yang akan melahirkan normal. Sperma ternyata membawa hormon prostaglandin yang dapat membantu Anda mengalami kontraksi teratur agar bayi dapat lahir pada waktunya.

Narasumber: Dr Stephen Mandang, SpOG, M.BiomedSc., dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta

(Tabloid Nakita)



Bagikan ke

Facebook Google+ Twitter

Belum ada komentar untuk " Jangan Berhubungan Seks Saat Hamil Kalau...."

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Memuat...

Translate

Arsip Blog

Tautan Populer

  • Manajemen 7 langkah varney
  • Asuhan kebidanan pada persalinan normal
  • Sunat Cegah HIV
  • Pengertian Balita
  • Waspada, Suplemen Vit B Mengandung Steroid
  • Penatalaksanaan bayi baru lahir
  • Tahapan persalinan dan komplikasi
  • LATAR BELAKANG ASI EKSKLUSIF
  • ANTENATAL CARE (ANC)

Daftar Blog Saya

  • Asuhan Kebidanan
    Perawatan Tali Pusar Bayi Baru Lahir

Recent Post

Label

  • Anak
  • ASI EKSKLUSIF
  • ASKEB
  • balita
  • Bayi Baru Lahir
  • Dokumentasi
  • gizi
  • Info Kesehatan
  • Info Penyakit
  • KEHAMILAN
  • Menyusui
  • Nifas
  • Persalinan
  • Puasa
  • Studi Kasus
  • Umum

Privacy Policy

Dilarang keras copy paste artikel karena hal itu adalah ilegal dan merugikan, situs ini dilindungi Protected by Copyscape

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Mengenai Saya

Titi Aria
Lihat profil lengkapku
Copyright © 2013 Asuhan Kebidanan - All Rights Reserved
Design by Ibu dan Anak - Powered by Blogger